![]() |
Foto: Pixabay |
www.lpmalkalam.com-
Di dalam keindahan senja, kutitipkan asa
Di atas langit tinggi, kutampungkan doa-doa
yang nyaris padam
Seolah angin membawa bisik ragu yang menyayat
Namun langkahku tetap berdiri tegak
Mimpi-mimpi yang luka dan berdarah, harapan
tetap kupelukerat
Kupahat cahaya di dinding gelap kenyataan
Aku berlari di atas badai dan berteriak tekad
Meskipun gema enggan menjawab
Kugoreskan mimpi-mimpi di kanvas waktu
Dengan kuas luka dan tinta air mata
Angin malam merangkai bisik, mengantar kabar
getir ke sudut hati
Namun tetap kupeluk harap, percaya cahaya
menanti di ujung sana
Karena aku tahu
Di balik malam paling pekat
Fajar selalu datang dengan langkah hangat
Dan di ujung asa yang nyaris hilang, ada aku
yang masih bertahan
Tak kudambakan jalan bertabur bintang, cukup
Cukup peluh dan semangat yang enggan pulang
Sebab mimpi bukan siapa cepat, tapi siapa yang kuat
di tengah badai
Jadi bila kau tanya siapa aku
Aku adalah butiran debu di tengah ragu
Tak selalu kuat, tak pernah utuh
Tapi tak pernah benar-benar runtuh
Di ujung asa
Saat dunia membisu
Ingatlah aku, yang tetap berlari
Meski dengan napas patah-patah
Sumber: Rilis