Portal Berita Al-Kalam

LPM Al-Kalam Kembali Selenggarakan Kegiatan PJTD 2025: Asah Kemampuan Siswa dalam Jurnalistik

Foto: Fika Munayya www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan, yaitu Pelatihan Jur...

HEADLINE

Latest Post

17 September 2025

Google Student Ambassador Gelar Webinar "Upgrade Gratis Google Gemini Pro"

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Komunitas Google Student Ambassador menyelenggarakan webinar daring (online) bertajuk "Upgrade Gratis Google Gemini Pro: Asisten AI Terbaik untuk Kuliahmu" yang disiarkan langsung melalui platform Zoom Meeting dan YouTube pada Selasa (16/09/2025) pukul 19.30 WIB.

Acara ini menarik antusiasme puluhan mahasiswa dari berbagai universitas. Webinar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan akses gratis kepada mahasiswa terhadap Google Gemini Pro, sebuah asisten AI canggih yang dirancang khusus untuk meningkatkan produktivitas akademik. 

Pembicara utama dalam acara ini adalah M. Aditya Prayoga, seorang Google Student Ambassador, secara interaktif memandu peserta dalam sesi demo dan tanya jawab. Ia memaparkan bagaimana Gemini Pro dapat membantu mahasiswa dalam menyusun tugas, melakukan riset, hingga membuat ringkasan materi perkuliahan secara efisien.

Para peserta terlihat sangat tertarik dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Gemini Pro. Sesi tanya jawab menjadi salah satu momen paling interaktif, di mana peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar optimalisasi penggunaan AI untuk kebutuhan akademis. Antusiasme ini menunjukkan besarnya kebutuhan mahasiswa akan alat bantu digital yang inovatif dan relevan dengan tantangan pendidikan saat ini.

Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membuktikan komitmen Google Student Ambassador dalam mendukung pengembangan skill dan penggunaan teknologi terkini di kalangan mahasiswa Indonesia.


Rilis

Editor: Tiara Khalisna

16 September 2025

Tiga Kru LPM Al-Kalam Ikuti PJTLN Janang 2025 di UIN Imam Bonjol Padang

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Tiga kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe mengikuti kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) yang diselenggarakan oleh LPM Janang UIN Imam Bonjol (IB) Padang. Pembukaan kegiatan berlangsung di Kampus III UIN IB tepatnya di Gedung J kampus setempat pada Minggu (14/09/2025).

Dengan mengangkat tema Mobile Jurnalism di Era Artificial Intelligence (AI), kegiatan ini membahas berbagai macam kegiatan jurnalistik serta karya yang akan dihasilkan oleh seorang jurnalis. PJTLN ini diselenggarakan selama 5 hari berturut mulai dari tanggal 14 September 2025 s.d. 18 September 2025 yang diikuti oleh 25 peserta dari berbagai daerah di Sumatera seperti; Aceh, Sumatra Utara (Sumut), Riau, dan Sumatra Barat (Sumbar). Adapun tiga kru pengurus yang mewakili LPM Al-Kalam, yaitu; Ririn Dayanti Harahap selaku Redaktur Pelaksana; Zahira Putri Meola selaku Pimpinan Penelitian dan Pengembangan (Litbang); dan Abdul Azis Perangin Angin selaku Penelitian dan Humas (Penmas).

Pembukaan yang berlangsung pada hari yang sudah disebutkan, dibuka oleh perwakilan Gubernur Sumbar, Dirse Novera, selaku Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar setelah kata sambutannya. Ia menyampaikan bahwa jurnalis merupakan amanah besar bukan hanya menyampaikan berita tapi juga menyampaikan kebenaran. Wakil Rektor 2 UIN IB Lukman Hakim, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara pers kampus umum (dalam hal UKM Ganto menjadi contohnya) dengan pers yang ada di UIN. 

"Dengan adanya pelatihan ini, kami selaku pimpinan UIN Imam Bonjol Padang, kami sangat berharap terlahirnya para jurnalis-jurnalis yang sangat menjunjung etika ya. Terutama ini kita, LPM Suara Kampus ya, karena bedanya dengan (Ganto), ini bukan membedakan ya, tetapi kalau LPM Suara Kampus harus agak beda tampil dengan Ganto ini ya. nah jadi memang kita sangat berharap, nah LPM Suara Kampus ini karena dia berada di UIN, UIN tu kan universitas Islam, jadi sangat menekankan sekali kepada akhlakul karimah, kejujuran, kebenaran, kemudian ya jurnalis islamilah." ujarnya.

Setelah kegiatan pembukaan diselenggarakan, para peserta mengikuti pelatihan jurnalistik dengan Chica Fransisca atau dikenal dengan Chica yang merupakan wartawan yang bekerja di Media Tempo. Dalam materinya, Chica menyampaikan perbedaan beberapa berita dan fokus pada berita indepth dan juga investasi. Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyampaian materi, tetapi juga diskusi antara pemateri dengan peserta PJTLN. 

Melalui kegiatan ini peserta dengan nama Fitriani dari Universitas Riau (Unri) mengatakan bahwa melalui latar belakangnya, pendekatan yang digunakan oleh Chica dalam penyampaian

materi sudah cukup sesuai karena audiens merupakan generasi Z. Melalui wawancara diberitahukan juga bahwa Chica menjelaskan materi secara sistematis dan memberikan interaksi dengan peserta sehingga memberikan feedback. Selain itu, Fitria juga menanggapi ujaran yang disampaikan oleh wakil rektor II kampus setempat pada saat penyampaian kata sambutan. "Menurut saya etika jurnalis tidak ditentukan dari universitas Islam atau tidaknya, melainkan dari kode etik jurnalistik yang sudah ditentukan dari dulu. Sebagai lembaga independen, memang sudah seharusnya setiap jurnalis memegang teguh elemen dan kode etik jurnalistik, tanpa melihat latar belakangnya dari universitas apa," ujarnya.


Reporter: Ririn Dayanti Harahap

Editor: Zuhra
 

Menelusuri Jejak Sejarah, Peserta PJTLN Liputan di Kota Tua Padang

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) yang diselenggarakan oleh LPM Suara Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang melakukan liputan di Kota Tua, Padang, Sumatra Barat pada Selasa (16/9/2025).

Dalam kegiatan ini panitia membentuk kelompok untuk para peserta, masing-masing terdiri dari lima kelompok, dengan lokasi liputan yang berbeda-beda.

Adapun tempat-tempat bersejarah yang menjadi objek liputan adalah Kelenteng See Hien Kiong, Gedung de Javasche, Gedung Joang 45 BPPI, Mesjid Muhammadan Pasa Gadang, dan Bangunan Tua Padang Chelsea Spaarbak.

Ketua Panitia PJTLN, Nanang Sanjay menjelaskan bahwa peliputan ini bertujuan sebagai pendalaman materi yang telah didapatkan dari pemateri. "Tujuan kegiatan hari ini adalah untuk melatih kemampuan liputan langsung di lapangan setelah sebelumnya mengikuti rangkaian seminar. Mulai dari wawancara, observasi, hingga pengambilan foto, lalu dilanjutkan dengan penyusunan in-depth dan video. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar teman-teman terbiasa mengolah hasil liputan menjadi karya yang nantinya bisa dipublikasikan, sekaligus mempraktikkan ilmu dari pelatihan kemarin agar benar-benar bermanfaat," ujarnya.

Ia juga berharap dengan liputan hari ini, para peserta bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk membantu memudahkan dalam proses mengolah data untuk karya jurnalistik.

"Saya berharap, kegiatan turun liputan hari ini bisa melatih peserta agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman, khususnya mobile jurnalisme di era AI. Harapannya, teman-teman tidak hanya mampu melakukan liputan langsung di lapangan, tapi juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengolah data, menyajikan informasi, dan menghasilkan karya jurnalistik yang cepat, akurat, serta relevan dengan kebutuhan publik saat ini," tambahnya.


Reporter: Abdul Azis Perangin-angin

Editor: Putri Ruqaiyah

Menelusuri Jejak Sejarah Padang Tempo Doeloe

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) bersama Pers Mahasiswa daerah Sumatera tahun 2025, yang diadakan di Kota Padang tepatnya di Gedung J Kampus UIN Imam Bonjol pada Senin (15/09/2025).

Kegiatan ini sudah dimulai pada Minggu (14/09/2025), pada hari kedua diisi oleh 3 pemateri dengan materi pertama oleh Fikril Hanif Sufyan, M.Hum., selaku Budayawan Kota Padang menjelaskan bahwa daerah yang disebutkan memiliki sejarah panjang dimulai dari sebuah kawasan rantau yang didirikan oleh perantau Minangkabau. Kota ini mulai berkembang sejak kehadiran Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada tahun 1663 dan secara resmi berdiri pada 7 Agustus 1669. VOC sebagai perusahaan Belanda menjadikan tanah Minang sebagai tempat perekonomian seperti Sungai Batang Arau.

Sungai Batang Arau menjadi urat nadi perekonomian Padang tempo dulu yaitu sebagai pusat kopi, emas, teh dan rempah-rempah dengan pembangunan gedung-gedung pemerintahan dan swasta di tepiannya. Pemerintah kolonial Belanda saat itu tidak hanya membangun infrastruktur tetapi juga membangun sebuah pasar yang merupakan kunci dari majunya Kota Padang selain ditemukannya batu bara. 

Di wilayah ini terdapat bangunan-bangunan tua, yang daerah tersebut biasa disebut, "Kota Tua," diantaranya; Padangsche Spaarbank yang didirikan pada 1 Januari 1879 oleh Loji Matahari (Freemason) atau Sekte Yahudi. Kemudian, setelah perang dunia kedua kelompok sekte Yahudi disingkirkan oleh gerakan antisemitisme, dan diambil alih oleh Belanda sehingga menjadi tempat menabung yang aman. Kemudian, De Javasche Bank yang didirikan pada 31 Maret 1921 dan diresmikan pada 12 Januari 1925, Kelenteng See Hien Kiong, didirikan pada 1861 oleh komunitas Tionghoa, sempat terbakar pada 1893 dan dibangun kembali pada 1905, Masjid Muhammadan, didirikan oleh pedagang India dari Gujarat pada 1792, dengan arsitektur yang dipengaruhi gaya Mughal India, dan Gedung Joang '45 Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) Padang yang dulunya markas Organisasi BPPI dan saksi pengibaran bendera Merah Putih pertama di Padang pada 21 Agustus 1945.

"Saya sangat terkesan dengan sejarah Kota Padang yang kaya dan beragam dan saya lebih mengenal Kota Padang. Dan melalui materi ini, saya dapat lebih memahami bagaimana kota ini berkembang dari masa lalu hingga sekarang," ujar Hadist Sulistiawati, salah satu anggota LPM Dinamika UIN Sumatera Utara.

Kegiatan PJTLN ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi seluruh peserta PJTLN dalam mengembangkan kemampuan jurnalistik serta meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan budaya Indonesia, khususnya Kota Minangkabau. Dengan memahami sejarah akan pers mahasiswa akan lebih mudah dalam memahami perkembangan zaman.


Reporter: Zahira Putri Meola

Editor: Tiara Khalisna
 

04 September 2025

Menag Nasaruddin Umar: Pemerintah Naikkan Tunjangan dan Perkuat Program PPG untuk Guru

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Sebagai bentuk nyata komitmen negara dalam meningkatkan kesejahteraan guru, Menteri Agama (Menag) Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A menyampaikan berbagai langkah progresif yang tengah dijalankan pemerintah. Upaya ini menegaskan bahwa peran guru tidak hanya penting sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pilar utama pembangunan bangsa.

Nasaruddin Umar menuturkan, "Pemerintah telah melakukan kebijakan signifikan, antara lain dengan menaikkan tunjangan profesi bagi 227.147 guru non-PNS. Kebijakan ini menjadi bukti keberpihakan negara terhadap kesejahteraan tenaga pendidik yang selama ini mengabdikan diri di berbagai daerah. Kenaikan tunjangan tersebut diharapkan dapat meringankan beban hidup guru sekaligus meningkatkan kualitas pengajaran di kelas," ungkap Menag (03/09/2025).

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Agama telah meningkatan jumlah peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) hingga 700% pada tahun 2025. Langkah ini menunjukkan keseriusan dalam mencetak tenaga pengajar yang profesional, berkualitas, dan berdaya saing. Dengan adanya peningkatan signifikan tersebut, peluang guru untuk mendapatkan sertifikasi dan peningkatan kapasitas semakin terbuka lebar.

Tidak hanya itu, dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 52.000 guru honorer telah resmi diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kebijakan ini menjadi tonggak penting bagi para guru honorer yang selama ini menanti kepastian status dan kesejahteraan yang lebih layak.

“Guru adalah penentu masa depan bangsa. Dari tangan mereka lahir dan tumbuh generasi penerus yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan,” tegas Menag.

Dengan berbagai terobosan tersebut, pemerintah berupaya menjaga martabat guru dan memastikan mereka memperoleh penghargaan setimpal atas dedikasi yang telah diberikan. Keberpihakan ini diharapkan menjadi pemacu semangat guru dalam mendidik dan membentuk karakter bangsa yang unggul.


Rilis

Editor: Redaksi

01 September 2025

Ketua DPRK Lhokseumawe: PBB Ditunda, DPRK Tolak Penambahan Batalyon di Aceh

Foto: Abdul Aziz Perangin Angin

www.lpmalkalam.com– Ketua DPRK Lhokseumawe, Faisal, menegaskan bahwa lembaganya akan segera menindaklanjuti aspirasi mahasiswa terkait polemik Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ia menyatakan pembayaran PBB dengan ketentuan Qanun Nomor 1 Tahun 2024 akan dipangkas, sembari menunggu proses legislasi lebih lanjut melalui Badan Legislasi (Banleg) DPR Aceh yang diungkapkan setelah aksi damai Aliansi Masyarakat Pase di depan gedung DPRK Lhokseumawe pada Senin (01/09/2025).

“Insya Allah, hari ini juga akan kami tindak lanjuti bersama Wali Kota. Apa yang sudah terjadi sekarang ini akan kita cut dan pangkas semuanya. Tidak ada pembayaran sesuai dengan qanun tersebut, dan prolegda (Program Legislasi Daerah) akan berlanjut di DPR melalui Banleg,” kata Faisal kepada wartawan usai aksi damai Aliansi Masyarakat Pase. 

Selain soal PBB, Faisal juga menegaskan bahwa DPRK Lhokseumawe menolak rencana penambahan batalyon baru di Aceh. Ia menyebut penolakan tersebut berlandaskan pada MoU Helsinki serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

“Ini Aceh, dan kami menghormati MoU Helsinki serta undang-undang yang berlaku. Karena itu, DPR juga dengan tegas menolak penambahan batalyon,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Faisal turut menyoroti tunggakan bonus atlet Aceh yang belum dibayarkan oleh pemerintah provinsi. Ia menekankan agar hak-hak atlet segera dipenuhi karena mereka telah berjasa bagi daerah dan masyarakat.

“Apapun bentuknya, bonus atlet itu harus segera dibayarkan. Mereka berjasa untuk Aceh dan Lhokseumawe, jadi jangan lagi ditunda,” ujarnya.

Faisal memastikan DPRK Lhokseumawe langsung menindaklanjuti aspirasi masyarakat tanpa menunda waktu. Menurutnya, 25 anggota DPRK hadir dalam rapat hari itu, kecuali dua orang yang berhalangan karena sakit.

“Mulai detik ini, kami bekerja. Hari ini kami tetap ada di DPR dan akan musyawarahkan hal ini bersama,” pungkasnya.


Reporter: Raja Oktariansyah

Editor: Zuhra
 

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.