HEADLINE

Latest Post
Loading...

26 August 2018

"Penulis Love Story"

                                          
Oleh: Yuliana/ www.lpmalkalam.com
Kutulis dengan sebuah pena di kertas putih tanpa noda dengan gengaman tangan kecil, kata perkata mulai terukir seraya berfikirkan gagasan, ide atau pokok persoalan untuk menghasilkan sebuah cerita.

 Disudut kamar kecilku tempat dimana tulisan ini tertulis dengan temani anginan sejuk dari kipas angin serta sehelai kain ikat diatas kepala seakan-akan pertualangan mulai dilaksanakan melewati imajinasi fikiran, sering sekali kertas demi kertas tercoret bahkan terobek oleh tangan dengan emosi yang refleksi dari hati.

 Yah... Mungkin itu juga yang dirasakan oleh penulis sebelumnya, seorang penulis pemula sepertiku memiliki segudang keinginan agar karya-karya dapat diliris Cuma baru disadari bahwa tidak semudah itu untuk membuat para pembaca mau menerimanya. Wahai pembaca ketahuilah Tidak semua orang bisa menulis tapi semua penulis bisa menjadi pembaca. Sering sekali kekecewaan bahkan air mata berlinang dipipi saat hasil tidak sesuai dengan keinginan yang tercipta.

 Disela-sela waktu ada saja gangguan yang mengusik telingaku membuat kefokusan ini terusik , kulihat dari arah jendela ternyata aldi memanggil..” Hei kau sedang apa disini” Suara lantang yang sengaja kulontarkan dari lidah uap emosi karna tulisan tidak  lulus seleksi. Pria bertubuh tinggi berkulit putih dan memiliki mata berwarna coklat itu merupakan teman seperjuanganku di kampus. Dia memiliki kebiasaan buruk menghabiskan waktunya ketempat yang menurutku sangat tidak berguna, dia merupakan ketua dalam organisasi dikampus ku yang sering menginap dihutan terkadang panggilan yang cocok buatnya ialah orang utan.

“ Turun sebentar ada yang harus dibicarakan “ Sautnya. Namun tanpa berfikir panjang aku langsung menuju ke cermin terlebih dahulu untuk memastikan penampilan, kemudian melepaskan ikat kepala agar tidak diketawain oleh dia. “ Kemana ikat kepalamu? hahaha pasti kausedang menulis lagi.. Mau sampai kapan kau menulis hah tak pernah ku baca terbitan atas namamu..” katanya dengan intinasi ejekan...

Orang yang paling menyebalkan dikampus bahkan di dunia , Seandainya aku terkenal mungkin dia adalah heters terburuk yang pernah ada. ‘’ Kau datang disini hanya untuk menghinaku huff sebaiknya pulang sana.. aku sibuk”.

Dengan raut wajahnya yang tersenyum kurasa dia sangat suka membuat aku kesal. Tiba- tiba ia langsung menarik tangan ku sehingga terjatuh dihadapannya. Membuat mata ku terus memandang tanpa berkedip dibola mata coklat milik dia...hmm tampan sih.

Tak lama kemudian aldi mulai mengeluarkan sesuatu, Kukira dia mengeluarkan pistol, pisau atau benda tanjam lainnya, ternyata dia mengeluarkan surat utusan dari kepala kemahasiswaan yang berisikan bahwa aku terpilih untuk mengikuti studi penelitian itu. Entah hati ini senang atau sedih dikarenakan perjalanan tersebut  menggunakan kapal laut. Dulu ayah ku tenggelam di lautan dan beliau meninggal usai menyelamati nyawaku. Aku tak sanggup mengingat insiden itu, menyakitkan sangat menyakitkan.

Saat malam tiba...selontak fikiran ini mengalih pada pandangan saat dia menarik tanganku tadi siang , Salah tingkah pun terjadi di kasur tempat perebahan yang fungsinya untuk tidur tiba- tiba berubah menjadi tempat penghayalan. Entah apa yang kubayangkan, fikiran dengan hati kian terkontranisi... masa ia pria menyebalkan itu berhasil menghipnotis penulis seperti ku . dan...traaaappp terlelap sudah.

Disebuah pulau aku terasing seorang diri , perahu yang kutumpangi mendadak terbalik membuat para awak kapal semua pada tenggelam. Sempat pingsan kemudian aku terbangun seorang diri dengan dikelilingi pasir putih yang hanya bernadakan suara gemuruhan dari ombak yang kecang. Dan kemudian... ibu..........( Terkejut dari tempat tidur ).

Yaa ampun  hanya mimpi ....”Namun kenapa mimpi ini datang menghampiri”.  ( Azan subuh berkumandang ) “ahhh dari pada memikirikan hal aneh baiknya aku ibadah saja dan bersiap untuk berangkat ke kampus”. Tapi perasaan ini masih saja takut, takut akan kejadian di dalam mimpi benar adanya..

 Status istagram,whatsaAp,Facebook.                         
Entah kenapa firasat buruk datang begitu saja tampa diundang dibenak ini, mimpi itu sangat mengerikan ....tak terbayang apabila aku berada disana seorang diri ..pasti aku akan mati . oh tuhan.... semoga hanya sebatas mimpi saja...
                                                                                

Catatan harian kian menambah lembaran. Mungkin inilah yang disebut penulis sejati walau gagal lulus seleksi namun tetap narsis, seperti biasa posting medsos adalah anugerah karena tidak banyak penyaringan untuk merangkai pena, semua bebas menulis apapun tak terkecuali aku.

Ayah meninggal setahun yang lalu demi menyelamatiku yang terbawa ombak deras ketika kami berlibur ke sebuah pulau yang berpasir putih. Namun naas hanya aku yang bertahan saat insident tersebut. Ayah memberi wasiat kepadaku untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang penulis. Oleh karena itu kulanjutkan proses yang sangat berliku demi menjadi penulis seperti yang ayah harapkan.

Ditengah perjalanan menuju kampus, Mata melirik ketempat yang dianggap menarik sekaligus berharap mendapatkan ide baru kembali yah...sebuah taman sederhana tapi sekerumunan orang-orang tersebutlah membawa jiwaku menjadi penasaran. Dengan dibekali hanphone ku bisa menjadi fotografer dalam waktu beberapa detik saja.

Ketika kaki ku mulai melangkah kian kedepan, seorang pria ber aktraksi dengan pedang panjangnya ala Jaki Chan. Hati ini mulai derdegug sangat kencang , aksinya itu sangat memukau bermodalkan sebuah topi yang berisikan uang recehan dihadapannya. kuramal mungkin dia akan menjadi milyoner suatu saat nanti.

"Ketika aku Sudah Berada Di Ruangan Belajar."

 ‘’ Najwa.. dosen panggil kamu segera keruangannya sekarang ‘’. Ujar komisaris membangunkan hayalan indahku. Kaki mulai melangkah, setibanya di ruangan ternyata didalam sana sudah ada aldi dan juga anak- anak lain. 

Pak mahmud :‘’ Najwa yulia ningsih apa betul itu namamu“
Aku               : ‘’ ia pak “
Pak mahmud : ‘’ Selamat ya nak kamu terpilih untuk mengikuti studi penelitian pada tahun  
                           ini “
Aku                : ‘’Terima kasih saya tidak akan mengecewakan bapak dan tim “
Pak mahmud  : ‘’ Ia besok kamu akan berangkat untuk tata tertib dan syaratnya bisa 
                            Dibaca dipapan mading”.
Aku                 : “ Baik pak “.

Sebuah penghargaan sangat besar yang sayang untuk dilewatkan, barang- barang secukupnya telah kupersiapkan, seperti bantal, baju, sepatu, make-up,makanan ringan,buku, pulpen, notebook, jaket,selimut,mukenah.dll yang sudah ku pisahkan satu koper.

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.