![]() |
Oleh: Rayhanun Jannah/lpmalkalam.com |
Delapan tingkat silam
Kita bersama
Menggoreskan tinta
Tak cemas, ditelan masa
Kini, saatnya melepas pena
Pulang
bersama air mata
Pilu
terasa haru
Meski belum jelas arah dituju
Hai! Semua yang berjuang !!!
Selamat
tinggal, aku pamit pulang
Terimakasih,
diizinkan singgah di kelas anda
Pahlawan tanpa tanda jasa
Kasihku bertanya “Mengapa pulang?”
“Bunda,
sudah saatnya meniti masa depan”
Delapan
tingkat kemarin
Hari ini “Terimakasih untuk segalanya”
Ayah… bunda…, aku tahu
Selama
bernapas, belum pernah tertoreh ‘bangga’
Selama
berucap, selalu mengikis rasa
‘Maaf’,
ucapku kesekian kalinya.