![]() |
Foto: Neiva Zaida Hasanah Saragih |
Dalam kegiatan ini, Duta Gender dan Anak IAIN Lhokseumawe memberikan materi kepada beberapa siswa-siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Sukma Bangsa Lhokseumawe tentang kekerasan terhadap perempuan. Sebelum memasuki materi mereka memperkenalkan terlebih dahulu apa itu PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak) serta memperkenalkan nama-nama Duta Gender dan Anak. Setelah itu mereka melakukan ice breaking agar siswa-siswi dapat fokus mendengarkan materi yang akan disampaikan.
Materi yang di sampaikan ada terbagi 2 yakni tentang Kekerasan dan Pelecehan Seksual. Fadhil Aulia Farisky sebagai pemateri pertama menjelaskan tentang apa itu kekerasan dan bentuk-bentuk kekerasan seperti kekerasan fisik, diskriminasi dan lainnya. Lalu di lanjutkan oleh Nanda Alifa selaku pemateri kedua, ia menjelaskan apa itu pelecehan seksual, bagaimana jika kita menjadi korban pelecehan seksual, apa yang harus kita lakukan sebagai saksi pelecehan seksual serta ia juga menjelaskan apa sanksi yang kita berikan kepada pelaku pelecehan seksual.
Tak hanya itu mereka juga memberikan doorprize kepada 3 orang yang bertanya dan 2 orang yang dapat menyimpulkan isi materi yang telah di sampaikan oleh pemateri pertama dan kedua. Sehingga suasana yang tercipta tidak canggung dan siswa-siswi juga tidak bosan dengan hal yang disampaikan.
Tujuan dilakukan kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi atau penyuluhan kepada siswa-siswi sekolah agar mengetahui tentang kekerasan yang terjadi pada perempuan. Kegiatan ini salah satu perwujudan dari program kerja dalam rangka kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Kampanye ini secara internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Juga untuk meningkatkan pemahaman kepada siswa-siswi sekolah dalam mengenai kekerasan berbasis gender maupun isu-isu hak asasi manusia di tingkat lokal, nasional maupun regional dan internasional.
"Harapan kedepannya dari apa yang kami lakukan ini, bisa menjadi edukasi kepada adik-adik. Agar mereka tau tentang kekerasan terhadap perempuan baik dari fisik, psikis, perundungan sampai kekerasan seksual," Ujar Muthmainnah selaku ketua Panitia. Dengan adanya kegiatan ini Siswa-siwi tau bahwa ketika ada suatu hal terjadi itu merupakan sebuah kekerasan ataupun pelecehan. Sehingga mereka bisa berhati-hati atau tidak melakukannya lagi.
Reporter: Neiva Zaida Hasanah Saragih
Editor: Redaksi