Portal Berita Al-Kalam

Alih Status IAIN ke UIN, Username dan Profil Media Sosial UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Belum Berganti? Ini Alasannya

Foto: IST www.lpmalkalam.com -  Humas Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menuai pertanyaan dari mahasiswa terkai...

HEADLINE

Latest Post

19 Juli 2025

Jokes Homo (Jomok) Serang Moral Anak Muda, Hadang dengan Teguran Qur'ani

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com - Belakangan ini, media sosial dibanjiri dengan konten jomok, yakni candaan berbau homoseksualitas yang disampaikan dengan cara santai, sarkastik, atau jenaka. Tidak hanya dalam bentuk video dan meme, kini fenomena ini berkembang menjadi stiker-stiker jomok yang digunakan di WhatsApp, Telegram, hingga TikTok stiker comment.

Stiker-stiker ini menampilkan karakter laki-laki dengan gestur feminin, ekspresi berlebihan, atau kata-kata seperti, “Aku geli liat cowok gagah”, “Biar Abang yang pegang”, hingga “Cium dulu, dong”, (kebanyakan pria berkulit hitam) disertai dengan gaya tubuh yang melewati batas kelaziman. Padahal, meski terkesan lucu, fenomena ini bukan perkara remeh.

Dikeluarkannya guyonan-guyonan berbau homoseksualitas, yang kini marak disebut “jomok”, telah menjadi perisai hiburan bagi sebagian anak muda. Namun, fenomena ini justru dianggap sebagai serangan halus terhadap akhlak dan nilai moral masyarakat. Tingkah laku ini ibarat kaum Luth modern yang “dipertontonkan” tanpa sadar merusak sendi etika dan agama.

Urgensi QS. An-Naml: 54–58

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ ٱلْفَـٰحِشَةَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَ ۝٥٤ أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهْوَةًۭ مِّن دُونِ ٱلنِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌۭ تَجْهَلُونَ ۝٥٥ 

54. Dan (ingatlah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu sedang kamu melihatnya (secara terang-terangan)?”

55. “Apakah sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki untuk melampiaskan syahwatmu, bukan kepada perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (kebenaran).”

Allah menyebut mereka jahil (tidak tahu kebenaran) karena telah membalikkan fitrah seksual manusia. Ini menjadi peringatan keras terhadap perilaku yang menyimpang dari kodrat biologis dan syariat agama. Jomok bukan sekadar humor ia adalah bentuk representasi ringan dari penyakit yang dulu membinasakan kaum Luth.

Bahaya dan Dampak Jomok

1. Normalisasi Penyimpangan

Jokes atau candaan homo membuat penyimpangan jadi lucu dan biasa, sehingga hal ini membuka jalan ke arah penerimaan sosial terhadap LGBT. 

2. Merusak Fitrah dan Akhlak

Walaupun hal ini merupakan candaan tapi islam menekankan bahwa Laki-laki dan perempuan diciptakan berpasang-pasangan (QS. An-Naba:8).  Sikap “jomok” meniru orientasi yang bertentangan dengan penciptaan alami, bahkan dalam guyonan.

3. Menginspirasi Gaya Hidup Menyimpang

Di antara remaja, candaan jomok bisa berkembang menjadi eksperimen identitas seksual. Dalam jangka panjang, ini berisiko menjurus ke orientasi non-hetero nyata.

Kesimpulan

Fenomena jomok, yakni candaan atau stiker yang meniru gaya homoseksual dalam bentuk humor, bukan sekadar hiburan ringan. Jika ditinjau dari QS. An-Naml ayat 54–55, candaan semacam ini mencerminkan gejala yang mirip dengan kaum Nabi Luth, yaitu penyimpangan seksual yang dilakukan secara terang-terangan dan dinormalisasi di tengah masyarakat.

Dalam Islam, baik perbuatan menyimpang maupun penyebarannya, termasuk melalui guyonan, meme, dan stiker, merupakan bentuk kerusakan moral yang harus diwaspadai. Budaya jomok memiliki potensi besar untuk:

1. Menormalkan perilaku LGBT

2. Merusak fitrah dan akhlak remaja

3. Menghilangkan rasa malu terhadap dosa

4. Menjadi pintu masuk gaya hidup menyimpang

Literasi keagamaan, edukasi etika digital, serta kesadaran sosial harus dibangun agar umat tidak hanya sekadar tertawa tanpa berpikir, tapi mampu menyaring mana yang boleh dijadikan hiburan dan mana yang menyimpang dari tuntunan Allah.

“Jangan biarkan tawa hari ini menjadi azab di kemudian hari.”

Saatnya kita menjaga kesucian akhlak dan kehormatan syariat, mulai dari hal kecil seperti candaan dan stiker.


Karya: Wahyu Ramadan, Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe

Editor: Zuhra

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0821-6414-4543 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.