![]() |
Foto: Zuhra |
www.lpmalkalam.com- Guna meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe berencana melakukan pembangunan infrastruktur, menyusul penjelasan terkait kerusakan plafon di lantai 3 FTIK. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha FTIK, Abubakar Siddik, S.Sos., di Ruang Kabag FTIK, pada Selasa (20/5/2025) pukul 14.00 WIB.
Siddik menjelaskan bahwa plafon yang rusak karena bencana alam yang terjadi beberapa waktu lalu, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sudah memperingatkan adanya badai dan gelombang laut yang naik. Siddik menambahkan, secara kebetulan, plafon berbahan dasar gypsum ini terkena dampaknya. Beliau sudah melapor kepada pihak biro, dan pihak biro sudah mengetahuinya.
Beliau juga menyampaikan bahwa saat itu, ada rencana perbaikan di akhir tahun 2024, tetapi anggaran tidak direncanakan sebelumnya untuk perbaikan karena kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga tidak dapat direvisi karena sudah mencapai akhir tahun.
Namun demikian, Siddik menyampaikan solusi yang dapat dilakukan menghadapi kerusakan plafon pada enam kelas di lantai tiga dengan memindahkannya ke Lab Center dan Gedung Pascasarjana (terkhusus ruangan yang dipindahkan ke Gedung Pascasarjana adalah mata kuliah Micro Teaching dan Micro Leading).
Walau begitu, Siddik juga merasa kasihan, dikarenakan ada mahasiswa yang memiliki jadwal yang sama pada saat itu. Di samping itu, ada pula dosen yang tetap menggunakan kelas dengan plafon yang rusak karena sudah tidak membahayakan lagi. Hanya saja, saat terik matahari, cuaca panas menembus kelas. "Jadi, kalau kemarin-kemarin memang meresahkan, tapi sudah tertanggulangi semua," ujarnya.
Selain itu, penanaman pohon matoa yang kini menjadi program prioritas Kementerian Agama (Kemenag) juga telah dilakukan oleh IAIN Lhokseumawe. Sebagian kayu yang masih layak pakai dari balai FTIK yang sudah roboh dialihfungsikan sebagai pagar pohon matoa.
![]() |
Foto: Zuhra |
Kerusakan yang terjadi pada plafon juga menghadirkan infrastruktur baru di FTIK. Siddik mengatakan akan dibangun musala baru pada lahan balai sebelumnya dan sebuah koperasi di bagian belakang gedung FTIK. "Kita rencana kalau ada uang, ada modal, siapa yang mau, nanti kita buka koperasi. Malah saya mau, kalau ada kawan-kawan, ada mahasiswa laki-laki yang mau menetap di situ. Ada beras, ada sembako. Di sini, kan, kita ada Ma'had, bisa belanja di sini. Ada beras, ada perlengkapan wanita, ada tisu, ada air, di sini bisa," ungkapnya.
Siddik juga menyampaikan bahwa tujuan Rektor IAIN Lhokseumawe saat itu adalah memasang pendingin ruangan (AC) di setiap kelas. "Malah, begitu Bapak ke mari, tralis Bapak kejar. Karena ada tujuan Pak Rektor waktu itu untuk pasang AC minimal setahun dua kelas. Maka, Bapak tau informasi itu, Bapak kejar terus pasang tralis supaya aman,” sambungnya.
Ia juga mengharapkan ketika ia telah pensiun, infrastruktur yang akan dibangun ini sudah ada dan selesai dibangun. Menurutnya, yang bisa dikerjakan, maka dikerjakan.
Reporter: Alya Nadila
Editor: Zuhra