![]() |
| Foto: IST |
Fokus pada materi yang dipilih berupa bullying, keamanan seksual, dan etika menghargai guru, bukan hanya sekadar tema yang populer tetapi respons terhadap realitas sosial yang mendesak. Program BKI Saweu memahami urgensi ini dan mengemas ilmu konseling yang sering terasa berat dan akademis menjadi edukasi yang aplikatif, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
1. Lebih dari Sekadar Program Pengabdian Masyarakat
BKI Saweu menciptakan ekosistem perlindungan anak yang inklusif. Program ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga membuka ruang dialog di mana anak-anak merasa aman untuk bertanya, berbagi, dan belajar mengenali risiko tanpa stigma. Dalam jangka panjang, dampaknya bisa jauh melampaui sesi edukasi: anak-anak yang terliterasi dengan baik tentang batasan diri dan hak-hak mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih tangguh, kritis, dan mampu melindungi diri sendiri maupun orang lain.
2. Model Program Kemahasiswaan yang Inspiratif
BKI Saweu layak menjadi model bagi program kemahasiswaan lainnya, ia membuktikan bahwa pendidikan tinggi bukan menara gading, melainkan sumber daya yang harus mengalir ke masyarakat. Ketika ilmu konseling dibawa keluar dari ruang kelas dan diterjemahkan menjadi aksi nyata, di situlah perubahan sosial yang bermakna dimulai.
Penulis: Cut Saputri (Magang)
Editor: Zuhra


