![]() |
Foto: Chalisa Najla Safira (Magang) |
Salah satu benda peninggalan sejarah yang menarik adalah Pedeung (Pedang) Marsose. Menurut Hendra Suharyono, S.Sos., selaku salah satu pengelola Museum Kota Lhokseumawe yang diwawancarai pada Selasa (14/10/2025), pedang ini merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda.
Selain memiliki nilai sejarah yang tinggi, pedang ini juga menunjukkan perbedaan bentuk antara pedang buatan lokal dan buatan Belanda. Pedang buatan Indonesia umumnya memiliki bentuk sederhana tanpa gagang penangkis, berbeda dengan pedang buatan Belanda yang dilengkapi pelindung di bagian gagangnya. Selain itu, perbedaan juga ditunjukkan dari ukiran-ukiran indah yang ada digagang pedang.
Menariknya, hingga kini asal usul pasti Pedang Marsose belum diketahui secara detail. Berdasarkan penuturan Hendra, pedang tersebut merupakan peninggalan turun-temurun yang disimpan secara pribadi sebelum akhirnya diserahkan ke museum. “Kalau pedang ini, kita juga tidak tahu pasti di mana terakhir ditemukan. Karena ini peninggalan dari neneknya yang disimpan di rumah,” ungkap Hendra.
Meskipun Pedang Marsose memiliki nilai sejarah yang tinggi, Hendra mengatakan bahwa hingga kini belum ada informasi mendalam tentang benda-benda bersejarah ini. “Sampai sekarang, belum ada kajian mendalam karena terbatasnya dana. Anggaran untuk penelitian juga masih dalam proses pengajuan, jadi belum ada hasil studi resmi tentang benda-benda ini,” jelasnya.
Pedang Marsose bukan hanya sekedar warisan budaya, tetapi juga menjadi bukti sejarah perjuangan masyarakat Aceh pada masa penjajahan. Melalui Museum Kota Lhokseumawe, peninggalan bersejarah ini kini dilestarikan agar generasi mendatang dapat mengenal dan menghargai perjalanan panjang perjuangan bangsa.