HEADLINE

Latest Post
Loading...

08 June 2016

Puasa: Jalani Dengan Ikhlas, Bukan Dengan Keluhan

(Oleh: Cut Isnaini)

Allah berfirman:“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah ia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jia ia tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah: 183-184).

Bulan Ramadhan 1437 H telah datang. Dapat dipastikan semua orang muslim di seluruh dunia berlomba-lomba untuk menyambut dan melaksanakannya. Setiap manusia yang merasa dirinya mukmin, baik itu berkulit hitam, putih, kurus, gemuk, dan lain-lain. Semuanya mulai melaksanakan kewajibannya yang dilakukan selama 30 hari dari 365 hari lainnya.

Sebelum kita berpuasa, pastinya seseorang harus tau dulu arti puasa yang sesungguhnya itu bagaimana. Jadi puasa itumenahan dari makan, minum dan bersenggama dengan niat ikhlas karena Allah ta'ala. Karena tujuan puasa untuk penyucian dan pembersihan jiwa. Masih banyak juga keutamaan-keutamaan lainnya di bulan Ramadhan, Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits:

”Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, dibukakan pintu-pintu Surga, ditutup pintu-pintu Neraka. Didalam bulan itu ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang dari kebaikannya sungguh ia rugi.” (HR. Nasai, Lafadz Hammad bin Zaid). 

Dan lagi sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam:
 “Barangsiapa yang puasa Ramadhân karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat”

Banyak pekerjaan yang akan menghasilkan amalan-amalan baik serta pahala pada orang-orang yang berpuasa, yaitu menjalankan puasa sebagai amalan wajib di siang hari, taraweh sebagai amalan sunah di malam hari. Disamping itu juga kita dapat meningkatkan amalan-malan lainnya seperti  memperbanyak membaca Alquran, bersedaqah, shalat dhuha, dan amalan-amalan lainnya.

Tapi masih banyak dari muslim sendiri mengambing hitamkan puasa. Seperti tidak sanggup melakukan pekerjaan apa saja karena puasa, malas bergerak yang kerjaannya hanya tiduran, tarawih bukan karena Allah tapi tidak bisa menolak ajakan teman, dan masih banyak lainnya yang masih salah mengartikan puasa. Padahal bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk kita menabung pahala yang lebih banyak dari hari-hari lainnya. Karena di hari-hari lain, kita lebih sering sibuk dengan kehidupan duniawi, seperti sekolah, kuliah, mengajar, bekerja, atau lainnya.

Seorang kepala keluarga bekerja memang kewajibannya dalam mencari rizki untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup keluarga. Sedangkan seorang siswa atau mahasiswa belajar  itu juga kewajiban mereka untuk mengasah otak dan mengembangkan wawasan mereka. Memang bagi sebagaian kecil manusia ingin mempergunakan saat-saat Ramadhan hanya untuk fokus memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan akhirat saja. Namun bagi mereka yang tetap melaksanakan pekerjaan juga bukan suatu beban dan bukanlah suatu pilihan yang salah.

Untuk itu, ada beberapa tips bagaimana menyikapi ketika anda dituntut untuk melakukan pekerjaan, sementara disisi lain anda sedang melaksanakan ibadah puasa.

Bekerja dengan niat ibadah

Segala sesuatu perbuatan hendaknya didasari dengan niat untuk beribadah. Itulah pernyataan Rasulullah yang bisa kita amalkan ketika berpuasa ataupun dihari-hari lainnya. Menghubungkan niat ketika beribadah dalam  berpuasa dan niat beribadah dalam bekerja, akan meringankan beban beratnya pekerjaan, tapi semata-mata hanya kepada Allah.

Selalu Dzikir Kepada Allah

Ketika kita melakukan pekerjaan tidak cukup hanya berniat dengan mulut, tapi harus disertai niat dalam hati, yaitu dengan cara berdzikir padaNya. Karena dzikir merupakan ruhnya ibadah. Jika kita beribadah tanpa disertai dzikir, kwalitas ibadah kita masih termasuk rendah. Tapi bukan berarti ibadah kita tidak diterima, hanya saja ibadah tersebut belum termasuk dalam kriteria yang sempurna. Jika kita mengisi pekerjaan kita dengan dzikir, Insyaallah puasa yang kita jalani akan terasa ringan.

Mengatur jadwal bekerja

Ada banyak pekerjaan yang dilakukan orang islam, baik itu dari yang pekerjaan ringan sampai pekerjaan yang menguras banyak tenaga dan pikiran. Kita harus bisa mengatur pekerjaan yang kita lakukan dengan situasi dan kondisi tubuh juga. Terutama bagi mahasiswa yang masih melaksanakan perkuliahan ketika Ramadhan, sebaiknya kurangi berpikir yang dapat menyebabkan kita pening. Jika otak manusia mulai melemah, organ tubuh lainnya akan merasakan hal yang sama. Karena otak yang mengatur pergarakan tubuh yang lainnya. Jika anda telah banyak menguras tenaga dalam otak, cobalah untuk beristirahat agar stamina tubuh kembali normal.

Bersahur dengan makanan yang berenergi

Dari Abu Said al Khudri Radhiyallahu Anhu berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam: “Makan sahur adalah berkah, jangan kalian tinggalkan meski hanya dengan seteguk air, sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla dan para malaikat mengucapkan salam kepada orang-orang yang makan sahur.” ( HR. Ahmad dan Ibnu Hibban ).

Bersahur ketika puasa adalah sunah. Rasulullah menganjurkan ummatnya agar bersahur ketika puasa. Karena dengan adanya sahur, kita memiliki kekuatan saat berpuasa. Bagi yang bekerja ketika puasa, lebih baik mengkonsumsi makanan yang berenergi. Seperti madu, atau suplemen makanan lainnya, agar stamina tubuh terus terjaga sampai berbuka.

Tidur siang

Tidurnya orang puasa adalah ibadah, tapi bukan berarti ia tidur dari imsak sampai berbuka. Itu tidak termasuk dalam ibadah. Yang dimaksud tidur disini adalah istirahat sesaat setelah bekerja. Misalnya setelah dzuhur, biarkan tubuh kita memejamkan mata sesaat agar dapat mengembalikan energi dalam tubuh, serta dapat menghindari kantuk ketika tarawih pada malam harinya.

Semoga pembahasan di atas dapat mendorong kita agar lebih bersemangat untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan cara menghiasi hari-hari di bulan yang penuh berkah tersebut dengan amal saleh yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang mulia.


Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallam.
banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.