(Oleh: Cut Isnaini)
Allah berfirman:“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Yaitu) dalam beberapa hari
yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah ia berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang
berat menjalankannya (jia ia tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi
makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah: 183-184).
Bulan Ramadhan 1437 H telah
datang. Dapat dipastikan semua orang muslim di seluruh dunia berlomba-lomba
untuk menyambut dan melaksanakannya. Setiap manusia yang merasa dirinya mukmin,
baik itu berkulit hitam, putih, kurus, gemuk, dan lain-lain. Semuanya mulai
melaksanakan kewajibannya yang dilakukan selama 30 hari dari 365 hari lainnya.
Sebelum kita berpuasa, pastinya
seseorang harus tau dulu arti puasa yang sesungguhnya itu bagaimana. Jadi puasa
itumenahan dari makan, minum dan bersenggama dengan niat ikhlas karena Allah
ta'ala. Karena tujuan puasa untuk penyucian dan pembersihan jiwa. Masih banyak
juga keutamaan-keutamaan lainnya di bulan Ramadhan, Rasulullah bersabda dalam
sebuah hadits:
”Dari Abu Hurairah berkata:
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Telah datang bulan Ramadhan,
bulan penuh berkah, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, dibukakan
pintu-pintu Surga, ditutup pintu-pintu Neraka. Didalam bulan itu ada satu malam
yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang dari kebaikannya
sungguh ia rugi.” (HR. Nasai, Lafadz Hammad bin Zaid).
Dan lagi sabda
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam:
“Barangsiapa yang puasa Ramadhân karena iman
dan karena ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah
lewat”
Banyak pekerjaan yang akan
menghasilkan amalan-amalan baik serta pahala pada orang-orang yang berpuasa,
yaitu menjalankan puasa sebagai amalan wajib di siang hari, taraweh sebagai
amalan sunah di malam hari. Disamping itu juga kita dapat meningkatkan
amalan-malan lainnya seperti
memperbanyak membaca Alquran, bersedaqah, shalat dhuha, dan
amalan-amalan lainnya.
Tapi masih banyak dari muslim
sendiri mengambing hitamkan puasa. Seperti tidak sanggup melakukan pekerjaan
apa saja karena puasa, malas bergerak yang kerjaannya hanya tiduran, tarawih
bukan karena Allah tapi tidak bisa menolak ajakan teman, dan masih banyak
lainnya yang masih salah mengartikan puasa. Padahal bulan Ramadhan adalah waktu
yang tepat untuk kita menabung pahala yang lebih banyak dari hari-hari lainnya.
Karena di hari-hari lain, kita lebih sering sibuk dengan kehidupan duniawi,
seperti sekolah, kuliah, mengajar, bekerja, atau lainnya.
Seorang kepala keluarga bekerja
memang kewajibannya dalam mencari rizki untuk memenuhi segala macam kebutuhan
hidup keluarga. Sedangkan seorang siswa atau mahasiswa belajar itu juga kewajiban mereka untuk mengasah otak
dan mengembangkan wawasan mereka. Memang bagi sebagaian kecil manusia ingin
mempergunakan saat-saat Ramadhan hanya untuk fokus memikirkan hal-hal yang
berhubungan dengan akhirat saja. Namun bagi mereka yang tetap melaksanakan
pekerjaan juga bukan suatu beban dan bukanlah suatu pilihan yang salah.
Untuk itu, ada beberapa tips
bagaimana menyikapi ketika anda dituntut untuk melakukan pekerjaan, sementara
disisi lain anda sedang melaksanakan ibadah puasa.
Bekerja dengan niat ibadah
Segala sesuatu perbuatan
hendaknya didasari dengan niat untuk beribadah. Itulah pernyataan Rasulullah
yang bisa kita amalkan ketika berpuasa ataupun dihari-hari lainnya.
Menghubungkan niat ketika beribadah dalam
berpuasa dan niat beribadah dalam bekerja, akan meringankan beban
beratnya pekerjaan, tapi semata-mata hanya kepada Allah.
Selalu Dzikir Kepada Allah
Ketika kita melakukan pekerjaan
tidak cukup hanya berniat dengan mulut, tapi harus disertai niat dalam hati,
yaitu dengan cara berdzikir padaNya. Karena dzikir merupakan ruhnya ibadah.
Jika kita beribadah tanpa disertai dzikir, kwalitas ibadah kita masih termasuk
rendah. Tapi bukan berarti ibadah kita tidak diterima, hanya saja ibadah
tersebut belum termasuk dalam kriteria yang sempurna. Jika kita mengisi
pekerjaan kita dengan dzikir, Insyaallah puasa yang kita jalani akan terasa
ringan.
Mengatur jadwal bekerja
Ada banyak pekerjaan yang
dilakukan orang islam, baik itu dari yang pekerjaan ringan sampai pekerjaan
yang menguras banyak tenaga dan pikiran. Kita harus bisa mengatur pekerjaan
yang kita lakukan dengan situasi dan kondisi tubuh juga. Terutama bagi
mahasiswa yang masih melaksanakan perkuliahan ketika Ramadhan, sebaiknya
kurangi berpikir yang dapat menyebabkan kita pening. Jika otak manusia mulai
melemah, organ tubuh lainnya akan merasakan hal yang sama. Karena otak yang
mengatur pergarakan tubuh yang lainnya. Jika anda telah banyak menguras tenaga
dalam otak, cobalah untuk beristirahat agar stamina tubuh kembali normal.
Bersahur dengan makanan yang
berenergi
Dari Abu Said al Khudri
Radhiyallahu Anhu berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam:
“Makan sahur adalah berkah, jangan kalian tinggalkan meski hanya dengan seteguk
air, sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla dan para malaikat mengucapkan salam
kepada orang-orang yang makan sahur.” ( HR. Ahmad dan Ibnu Hibban ).
Bersahur ketika puasa adalah
sunah. Rasulullah menganjurkan ummatnya agar bersahur ketika puasa. Karena
dengan adanya sahur, kita memiliki kekuatan saat berpuasa. Bagi
yang bekerja ketika puasa, lebih baik mengkonsumsi makanan yang berenergi.
Seperti madu, atau suplemen makanan lainnya, agar stamina tubuh terus terjaga
sampai berbuka.
Tidur siang
Tidurnya orang puasa adalah
ibadah, tapi bukan berarti ia tidur dari imsak sampai berbuka. Itu tidak
termasuk dalam ibadah. Yang dimaksud tidur disini adalah istirahat sesaat
setelah bekerja. Misalnya setelah dzuhur, biarkan tubuh kita memejamkan mata
sesaat agar dapat mengembalikan energi dalam tubuh, serta dapat menghindari
kantuk ketika tarawih pada malam harinya.
Semoga pembahasan di atas dapat
mendorong kita agar lebih bersemangat untuk menjalankan ibadah puasa di bulan
Ramadhan dengan cara menghiasi hari-hari di bulan yang penuh berkah tersebut dengan
amal saleh yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang mulia.
Alhamdulillahilladzi bi
nimatihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala
alihi wa shahbihi wa sallam.