 |
Foto: Pexels.com |
www.lpmalkalam.com- Guru merupakan pilar penting bagi kehidupan yang dimana ia merupakan pembimbing pengarah dan pengajar setiap orang. Namun baru-baru ini kasus guru yang dipolisikan serta dihakimi orang tua siswa terus saja meningkat. Kasus pak Zarhaman misalnya, matanya buta usai diketapel wali murid yang tidak terima anaknya dimarahi karna merokok. Guru yang menjalankan peranannya sebagai pendisiplin terkadang berujung dengan pelaporan polisi oleh orang tua siswa yang merasa anaknya diperlakukan tidak adil atau tidak pantas. Hal ini menimbulkan keprihatinan terutama dalam dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman bagi semua orang. Kasus pelaporan guru oleh orang tua murid memang menjadi kasus yang rumit di dunia pendidikan. Disatu sisi guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam mendidik dan menjaga kedisiplinan siswa sekolah. Namun disisi lain orang tua ingin memastikan anak-anak mereka berada dalam lingkungan yang aman.
Adapun yang mungkin menjadi penyebab kasus ini terjadi diantaranya
1. Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua siswa sering kali menimbulkan ketegangan, jika orang tua merasa di abaikan atau tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang perkembangan anak.
2. Metode disiplin yang tidak dipahami orang tua siswa, kadang guru menerapkan metode disiplin yang tidak di setujui oleh orang tua atau di anggap berlebihan, misalnya hukuman kekerasan.
3. Perbedaan pandangan juga dapat memicu konflik, orang tua mungkin merasa pendekatan guru tidak sesuai dengan nilai-nilai yang mereka ajarkan di rumah.
4. Perasaan tidak puas terhadap perlakuan guru juga bisa menjadi sebab pemicu kasus tersebut.
5. tidak adanya landasan hukum yang cukup kuat untuk guru, hingga mudah sekali terjadi pelaporan.
Kasus pelaporan dapat berdampak negatif bagi guru itu sendiri maupun bagi siswa. Guru yang dilaporkan dapat mengalami stres, kecemasan, dan stigma yang merusak karir mereka, bahkan jika mereka tidak bersalah. Bagi siswa hal ini dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan dengan guru dan dapat memengaruhi proses belajar mengajar
adapun langkah-langkah untuk mencegahnya, serta mengurangi kasus tersebut, di antaranya kita bisa memulai dengan
1. Membangun komunikasi yang terbuka antara guru dan orang tua siswa. Sekolah dapat menyelenggarakan pertemuan rutin untuk membahas perkembangan siswa
2. Sekolah dapat memberikan program pendidikan bagi orang tua mengenai pentingnya dukungan dalam proses belajar anak.
3. Menyediakan jalur mediasi di sekolah yang memungkinkan pihak terkait berdialog dan mencari solusi sebelum masalah menjadi lebih besar.
4. Sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas mengenai disiplin dan perlindungan terhadap guru.
Dengan pendekatan yang lebih menyeluruh ini, hubungan antara guru dan orang tua bisa lebih harmonis, dan guru dapat menjalankan tugasnya dengan lebih tenang tanpa kekawatiran akan pelaporan yang mungkin kurang berdasar.
Oleh: Misna Hayati
Editor: Redaksi