HEADLINE

Latest Post
Loading...

06 October 2016

Meneguhkan Kembali Tri Dharma Perguruan Tinggi

Oleh : Taufik Syarbaini 
Menjadi Mahasiswa mempunyai kebanggaan tersendiri bagi setiap orang dengan berbagai macam alasannya. Ada yang bangga karena dengan menjadi Mahasiswa bisa menaikkan status sosialnya (Statifikasi sosial), mendapatkan pendidikan tinggi, anggapan dapat merubah masa depan yang lebih sukses, ada juga sekedar mencari jodoh atau menghabiskan masa mudanya, semua itu hanya pribadi kita yang dapat menilainya.

Pada zaman modern ini laju perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat. Manusia seolah-olah berada dalam suatu desa khusus yang disebut desa global (global village). Kehadiran teknologi tersebut memberikan implikasi yang sangat besar terhadap kehidupan manusia, termasuk mahasiswa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa dituntut untuk bisa menyeimbangkan laju perkembangan tersebut dengan bermodalkan pengetahuan yang diperoleh baik di dalam ataupun di luar kampus. Ironisnya, teknologi dan informasi yang berkembang pesat justru kerap berdampak buruk pada kehidupan mahasiswa. Hal ini yang kemudian menjadi faktor pemicu terjadinya dekadensi (kemerosotan) moral pada mahasiswa di era abad 21.

Untuk mencegah dan lari dari kemerosotan moral itu perlu semua pihak menyadari dan mencari solusi guna mengatasi laju perkembangan zaman yang susah dan sulit dihindari ini. Perlu banyak ide dan konsep untuk menyadari generasi muda dalam lingkup mahasiswa supaya mampu keluar dari zona merah ini. Salah satu konsep yang sudah sangat populer dalam lingkungan perguruan tinggi bagi Mahasiswa yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) sudah seharusnya menelaah dan meneguhkan kembali khittah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Apa makna dan maksud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ini perlu perhatian yang serius oleh setiap insan intelektual (Mahasiswa).

Adanya Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan wujud dari keseriusan perguruan tinggi untuk menyajikan pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, Tri Dharma Perguruan Tinggi sepatutnya telah menjadi budaya dan kesadaran. Demi mencapai tujuan dari Tri Dharma Perguruan tinggi tersebut, mahasiswa dituntut aktif untuk mengeksplor, mencari dan menggali sendiri terkait keilmuan yang digeluti.  Dengan demikian, mahasiswa sadar betul apa yang dilakukannya dan dalam rangka meraih keilmuan apa. Semakin spesifik keilmuan seseorang, maka semakin matang dan sempurna.

Pada hakikatnya Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu dasar tanggung jawab Mahasiswa yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama, serta harus disadari betul oleh semua Mahasiswa. Karena salah satu visi dan misi sebuah perguruan tinggi Indonesia adalah mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tak terkecuali juga pada Kampus kita tercinta, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikusaleh Lhokseumawe yang hari ini sudah beralih Status menjadi Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, yang mana seluruh kegiatan kampus dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas ; Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat.

Pendidikan dan Pengajaran
Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka meneruskan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Dalam pendidikan tinggi di negara kita dikenal dengan istialah strata, mulai dari strata satu (S-1) yaitu merupakan pendidikan program sarjana, strata dua (S-2) yang merupakan program magister dan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam suatu disiplin ilmu, serta pendidikan jalur vokasional/non gelar (diploma). Melalui pendidikan di perguruan tinggi, mahasiswa akan berproses menjadi bibit-bibit unggul. Dalam hal ini, perguruan tinggilah yang berkewajiban melahirkan generasi-generasi emas didukung dengan kemauan dan tekad yang kuat dari pribadi mahasiswa.

Penelitian dan Pengembangan
Dari tindak lanjut poin pertama Tri Dharma Perguruan Tinggi di atas, pendidikan dan pengajaran selanjutnya diarahkan pada penelitian dan pengembangan. Tujuan dari point kedua ini mahasiswa dalam menuntut ilmu diharapkan tidak hanya sebatas tahu, namun mengerti dan mampu menjadi konseptor perkembangan zaman di masa depan. Begitu pentingnya penelitian dan pengembangan yang tertera di Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penelitian dan pengembangan adalah aktivitas jantungnya civitas akademik. Perguruan tinggi tanpa adanya penelitian akan dianggap sebagai perguruan tinggi yang tidak produktif. Selain itu, perguruan tinggi tanpa adanya penelitian akan dianggap sebagai perguruan tinggi yang tertinggal.

Pentingnya sebuah penelitan dan pengembangan juga terletak pada updatenya  keilmuan. Kampus dituntut menjadi problem solving sehingga mau tidak mau harus lebih cepat merespon isu-isu global, memberikan pencerahan, penjelasan dan sikap yang tepat untuk masyarakat mengenai apa yang sedang terjadi.

Mengingat derasnya arus perkembangan zaman yang sering berubah, sebuah penelitian biasanya belum tentu dapat dipraktikkan. Oleh sebab itu, adanya penelitian dan pengembangan diikhtiarkan dapat menjadi penelitian yang bisa secara riil menyelesaikan masalah. Konkritnya, ilmu tak akan menjadi ilmu bila kebermanfaatanya dipertanyakan.

Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitian maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas, yakni penelitian tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja, akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengan kata lain penelitian di Pergurun Tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja, tetapi juga sekaligus melaksanakan penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting dimasa yang akan datang.

Pengabdian Kepada Masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartikan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di Perguruan Tinggi, khususnya sebagai hasil dari berbagai penelitian. Baik dosen maupun mahasiswa, semuanya  dituntut untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian tersebut dapat berupa penyebaran ilmu ke tempat peribadatan, acara warga maupun bentuk-bentuk tulisan di media massa. Demikian juga mahasiswa. Pengabdian inilah yang menuntut para akademisi untuk mempraktikkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari di kampus. Sebab, ilmu tanpa dipraktikkan seperti tong konsong berbunyi nyaring.

Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersifat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota civitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit (tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.

Dalam hal pembelajaran, mahasiswa perlu memperteguh diri bahwa menutut ilmu di perguruan tinggi harus dilakukan secara maksimal. Bila sudah tiba waktunya kembali ke kampung halaman, Mahasiswa mampu mengabdikan dirinya terjun ke masyarakat membangun desa. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
(Penulis merupakan Alumni dan Mahasiswa Program Pasca Sarjana STAIN Malikussaleh Lhokseumawe) serta Kader Aktif Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lhokseumawe-Aceh Utara.)



banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.