 |
| Foto: Haris Fajar Fadhillah/lpmalkalam.com |
www.lpmalkalam.com – Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah (Sekda) Lhokseumawe, M. Maxalmina, S.Hi., MH. hadir sebagai salah satu pemateri pada hari kedua Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2022 IAIN Lhokseumawe di gedung serbaguna IAIN Lhokseumawe, Selasa (30/08/2022). Berbekal buku sebagai reward, beliau berhasil menarik perhatian mahasiswa baru saat materi berlangsung.
Berbicara mengenai pentingnya pemahaman moderasi agama, M. Maxalmina, S.Hi., MH. menyampaikan bahwa agama radikal tak cocok disematkan pada islam. Menurutnya, islam sendiri harus dipahami secara elegan dengan konsep mengedepankan kesantunan dalam berperilaku.
Beliau membeberkan pula alasan mengapa topik moderasi beragama menarik untuk diangkat sebagai materi bagi mahasiswa baru untuk tambahan pengetahuan mahasiswa agar mampu beragama dengan baik meskipun berada di tengah-tengah masyarakat plural.
“Ketika kita beragama terlalu ekstrem atau memaksakan kehendak kepada orang lain, maka dapat menimbulkan keretakan. Oleh karenanya, mahasiswa harus diberikan pengetahuan tentang cara beragama dengan benar,” ungkapnya.
Selain itu, pembahasan mengenai moderasi beragama juga dilatarbelakangi oleh beberapa fenomena agama rancu yang sempat terjadi di Aceh. Beliau mencontohkan satu, yaitu mengenai perbedaan detail ibadah di beberapa masjid Aceh, merasa khawatir mengenai perbedaan lebih cepat memunculkan permasalahan.
Menariknya, pemateri kali ini menjadikan buku sebagai reward bagi mahasiswa baru usai menjawab maupun bertanya saat materi berlangsung. Hal ini, tentu menarik minat dan perhatian seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa baru IAIN Lhokseumawe. Pihak Maxalmina sendiri menyediakan sekitar 10 buku relevan bagi mahasiswa dengan judul yang berbeda-beda, mulai dari buku mengenai produk hukum, tata cara berkomunikasi hingga buku-buku lain yang sama relevannya bagi mahasiswa.
“Karena dengan reward, mahasiswa akan lebih semangat, meskipun bukunya nanti akan dibaca sendiri atau dititipkan ke perpustakaan untuk dibaca yang lain,” ujar Maxalmina.
Menurutnya pula, hasil pantauan dalam beberapa tahun saat mengajar di IAIN Lhokseumawe, Ia menyadari betapa minimnya minat mahasiswa untuk bertanya maupun menjawab, begitupun dalam hal membaca buku sehingga butuh dorongan sebagai bentuk menyikapinya.
M. Maxalmina tentu berharap banyak kepada mahasiswa baru IAIN Lhokseumawe 2022, hal ini Beliau ungkapkan kepada pihak LPM Al-Kalam saat wawancara berlangsung dan tentu saja semua harapan Beliau merupakan harapan bersama terhadap mahasiswa IAIN Lhokseumawe.
“Mereka harus mampu mewujudkan jati diri sebagai mahasiswa. Kritis, selalu bertanya dan mampu hadir sebagai pelopor perubahan dalam masyarakat serta memberikan kebaikan-kebaikan bagi semua sisi kehidupan baik itu dalam masyarakat maupun negara,” tutupnya.
Reporter: Rayhanun Jannah
Editor: Redaksi
0 Comments.jpg”height=”280” width=)
