HEADLINE

Latest Post
Loading...

19 July 2019

Pemaksaan dan Keyakinan Agama Masih Terjadi di Indonesia

Ilustrasi: Net/ mozaik.inilah.com
Oleh: Tia Safarina


www.lpmalkalam.com- 
Agama adalah suatu keyakinan yang mengatur aturan keimanan dan peribadatan pada Tuhan Yang Maha Kuasa serta hubungan antar manusia dan makhluknya. Asal nama Agama berasal dari sangskerta berarti tradisi, sedangkan dalam kata lain religi yaitu mengikat dirinya dengan Tuhan.

Di samping itu, agama merupakan segala sesuatu yang diyakini dan dijadikan sebagai falsafah hidup dalam berbangsa dengan didasari oleh kesatuan pandangan serta ideologi. Namun apa terjadi, justru agama malah dijadikan pemicu  pertama oleh sebagian besar sebagai perdebatan sampai terjadinya konflik yang disebabkan adanya antagonisme agama. Bukan agama saja yang menjadi serotan tetapi antar suku, ras, budaya, juga terjadi pemasalahan lantaran tidak terima satu sama lain itu.

Secara fitrah, perbedaan antar keagamaan tidak dikenai namanya paksaan sama sekali karena itu mencangkup pada personal, tidak ada hak orang lain untuk mencampurinya. Pada pandangan agama, mengajarkan bahwa seseorang harus bisa menghargai dan saling toleransi sesama. Tidak ada pungutan seseorang untuk memaksa orang lain meyakini apa yang diyakini malahan menyuruh untuk toleransi, termasuk juga dengan perbedaan lainnya seperti suku, ras, budaya dan sebagainya yang merupakan kepercayaan oleh sebagian kelompok. Orang lain tidak boleh mengklaim orang untuk mengikuti apa yang diikutinya karena dia berbeda. Tiap individu mempunyai hak untuk mempercayai apa yang dipercayanya hanya saja sikap saling menghormati yang harus diterapnya tanpa melihat sisi perbedaan.


Dunia ini begitu banyak sekali perbedaan pada tiap-tiap negera seperti halnya di Indonesia banyak sekali perbedaan bukan agama saja tetapi budaya, bahasa, tradisi, suku, dan sebagainya dalam satu negara. Tetapi bedanya, Indonesia ber-ideologi dengan satu pandangan saja yaitu pancasila. Namun, dibalik perbedaan pasti adanya konflik seperti yang terjadi pada berita “Komnas HAM: Pemaksaan Agama Masih terjadi.“ Kompas.com.

Dalam berita tersebut pemaksaan agama masih terus terjadi di Indonesia. Kejadian tersebut terjadi pada enam kota yang berada provinsi di Indonesia yaitu Kota Tangerang, Lebak, Sukabumi, Tasik, Blora, dan Solo. Adapum kasus pemaksaan agama dan keyakinan terjadi melalui aspek pendidikan, kesehatan, ketenaga kerjaan, dan administrasi kependudukan. Dari perihal tersebut, maka akan tejadinya kerusuhan serta pemusuhan sesamanya, dan pancasila yang seharusnya dijadikan sebagai ideologi pertama malah tidak berlaku lagi. Itu membuat warga tidak lagi hidup secara hukum dan banyak yang akan melanggar HAM.

Lantaran pemeluk agama yang paling banyak dianut di Indonesia adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu dan lainnya. Membuat seseorang kadang tidak bisa menerima satu sama lain, meskipun begitu seseorang harus bisa menerima adanya perbedaan tersebut. Karena hidup di dunia bukan kita saja tetapi orang berbeda pun berhak untuk hidup dan memilih.

Menurut survei yang di dapatkan pada data Sensus Penduduk tahun 2010, agama yang paling banyak pemeluk di Indonesia adalah agama Islam. Pemeluk agama Islam mencapai 207, 2 juta jiwa atau 87,18 persen, kemudian agama Kristen sebesar 16,5 juta jiwa atau 2,91 persen, selanjutnya Katolik 6,9 juta jiwa atau 2,91 persen, lalu agama Hindu 4,01 juta jiwa atau ,69 persen, dan Budha sebesar 1,7 juta jiwa atau 0,72 persen, sedangkan terakhir agama Kong Hu Cu 127,1 ribu jiwa atau 0,05 persen.

Mungkin karena data tersebut, membuat para oknum tertentu melakukan pemaksaan dan keyakinan tersebut karena tidak bisa menerima agama lain di satu negara yang sama dengannya. Jika begitu, pemerintah harus turun langsung dan memberikan hukuman setimpa padanya sebab melakukan tindakan tak wajar, serta melakukan pecegahan agar hal tersebut tidak terulang lagi, kalau bisa tidak memandang siapapun pelakunya.

Oleh karena itu, agama adalah suatu keyakinan yang ada pada tiap manusia tanpa adanya pemaksaan, hanya saja menerapkan sikap saling hormat  sesamanya. Terutama Indonesia, meski hidup berbeda-beda namun harus ada sikap hormat tanpa ada antagonisme. Tiap pandangan agama juga, mengajarkan bahwa seseorang harus bisa menghargai dan saling toleransi tanpa melihat sisi perbedaan. Hidup itu akan damai jika tidak ada musuh, maka jangan cari musuh. Hiduplah secara toleransi dan menghargai selayaknya saudara sendiri.

Penulis merupakan mahasiswa bahasa Indonesia dan Anggota Pers Mahasiswa Al-Kalam dan tulisan ini telah lulus seleksi Sejuk.

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.