HEADLINE

Latest Post
Loading...

23 January 2020

Paradigma Kritis dan Kebebasan Mahasiswa

Ilustrator.Net
Penulis: Maulana
www.lpmalkalam.com-Semestinya kampus menjadi ladang yang subur untuk menaburi benih pikiran kritis para mahasiswa. Sebagai mahasiswa yang mengemban tugas dan tanggungjawab besar dan berat, dari semua proses yang dilalui oleh seorang mahasiswa menyebabkan expert dibidangnya.

Kini, setiap harinya kita dijajaki oleh berbagai pikiran yang tidak menghujung apalagi berpangkal kuat. Berkembangnya sarang feodalisme dan keotoriteran dilingkungan kampus telah menyebabkan pikiran mahasiswa seakan terkekang dan terkukung dalam kotak kosong tak berisi. Kekangan itu telah mematikan rasa dalam menyungguhkan pikiran kritis mahasiswa itu sendiri yang entah-berantah berlangsung sampai pada saat ini.

Disebabkan terbatasnya pemahaman para petinggi dan penguasa terhadap kemerdekaan dan kebebasan yang universal, peristiwa yang semacam ini menjadi salah satu isu terhebat sekaligus terburuk yang pernah ada. Miris, sebagian mereka salah dalam memahami dan memaknai kebebasan di dunia kampus.

Pergolakan pemikiran tersebut menjadi perihal yang sudah biasa terjadi dalam berbagai lini diskusi, tapi pikiran yang tidak berputar dan berjalan yang sekiranya perlu dihidupkan kembali, supaya tingkatan pemahaman terhadap kebebasan sampai kepada universalitas.

Lalu, timbul satu pertanyaan mendasar yang harus kita jawab bersama "Bukankah kampus merupakan salah satu miniatur dunia yang mempu melahirkan insan akdemis di dunia pendidikan, insan pencipta dalam mengkreasikan sebuah karya yang ada, dan insan pengabdi terhadap agama dan negeri ini?"

Zaman sekarang ini, sistem sedemikian otoriter telah menghantarkan mahasiswa kepada pintu bermalas-malasan dan apatis dalam bertindak dan bersikap terhadap ketimpangan yang terjadi di tengah-tengah ummat. Sedang mereka para mahasiswa yang terkena imbasnya berbisik "Untuk apa saya bersikap, toh pada akhirnya tindakan dan sikap yang terapkan sekalipun itu benar akan terlihat salah dimata mereka para pejabat."

Paradigma pola pikir kebanyakan mahasiswa telah berubah drastis disebakan buntunya pembelajaran yang didapatkan di ruang kelas sebagian perguruan tinggi, takut kepada dosen adalah hal yang wajar, mungkin saja sebagai rasa hormat kepada yang tua dan lebih berilmu, ditambah dengan menghormati dan menghargai ataukah simbolisasi mistik yang menyimpan misteri penyebahan belaka yang kalau berjumpa dengan para penguasa seakan menghamba sepanjang masa.

Penulis adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Lhokseumawe.
banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.