HEADLINE

Latest Post
Loading...

26 April 2024

IAIN Lhokseumawe dan Kanwil Kemenag Sumatera Utara Teken MoU

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara sepakat menjalin kerja sama dalam bidang tri dharma perguruan tinggi.

Kesepakatan kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama (MoU) oleh Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, MAg, bersama Kakanwil Kemenag Sumut, H. Ahmad Qosbi, S.Ag, Jumat (26/4/2024) di aula Kanwil setempat.

Foto: ITS


Dari IAIN Lhokseumawe hadir langsung Wakil Rektor I Dr. Iskandar, M.Si, Kepala Biro AUAK Dr. H. Tohar Bayoangin, M.Ag, Kabag Layanan Umum dan Akademik Yusnidar, M.H, Kasubbag Umum Kana Risky, M.Kom dan tim humas.

Mengawali rangkaian kegiatan turut di awali dengan pemutaran video profil dalam rangka mengenalkan kampus yang bertajuk “Kampus Peradaban” yang disaksikan oleh seluruh hadirin.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Danial, M.Ag Rektor IAIN Lhokseumawe menyampaikan bahwasanya Kunjungan IAIN Lhokseumawe ini sebagai bagian dari jalinan silaturahmi dengan Kanwil Kemenag Sumatera Utara.

Momentum silaturahmi ini dirangkai dengan MoU, nantinya kita mengharapkan berlanjut kedalam bentuk kerja sama, ungkap Rektor IAIN Lhokseumawe.

Ia mengungkapkan kampus IAIN Lhokseumawe  sebagai kampus nusantara, hal tersebut dikarenakan kampus diisi oleh mahasiswa, hingga dosen yang berasal dari berbagai daerah. Saat ini juga IAIN Lhokseumawe juga sedang menunggu proses dari alih status menjadi UIN, ungkapnya.

“Sampai hari ini, tiga puluh persen mahasiswa IAIN Lhokseumawe berasal dari Sumatera Utara yang berkuliah di IAIN Lhokseumawe,” tambah Rektor.

Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Biro AUAK IAIN Lhokseumawe, Dr. H. Tohar Bayoangin, M.Ag, sebelumnya IAIN Lhokseumawe telah membuka berbagai kerja sama dengan Pemprov Sumut, Pemkab Langkat dan berbagai instansi lainnya, tuturnya.

Foto: IST

Sementara itu, Kakanwil Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi, S.Ag, menyambut baik jalinan MoU ini, ia juga ingin menjadi mitra dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang tridharma Perguruan Tinggi. 

"Terima kasih atas kepercayaan nya menjadikan kami sebagai mitra kerja, semoga kerjasama ini mampu menjadikan kampus IAIN Lhokseumawe sebagai destinasi melanjutkan pendidikan tinggi guna mencetak generasi intelektual muslim,” ujarnya.

Kegiatan tersebut ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh kedua belah pihak. (AR)


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

SEMA dan DEMA IAIN Lhokseumawe Periode 2024-2025 Resmi Dilantik

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewat Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sukses selenggarakan pelantikan pengurus baru periode 2024-2025 pada Kamis, (25/4/2024).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna IAIN Lhokseumawe dengan mengusung tema "Aktualisasi Tridharma Perguruan Tinggi Menuju Organisasi Mahasiswa yang Solidaritas dan Berkualitas".

Pelantikan tersebut ditandai dengan penyerahan bendera petaka dari pengurus sebelumnya dan diterima oleh pengurus terpilih SEMA-I M. Anil Alwi dan DEMA-I, Allam Thoriq Aku. Pelantikan disaksikan langsung oleh Wakil Rektor III IAIN Lhokseumawe, Dr. Al Husaini M. Daud, M.A.


Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial M.Ag. mengucapkan selamat atas pelantikan SEMA dan DEMA IAIN Lhokseumawe. Ia menekankan pentingnya membangun kolaborasi dan kompetensi bagi pengurus yang baru saja dilantik. Semua komponen mulai dari mahasiswa, tendik, dan dosen harus saling bersinergi mendukung pengembangan kampus.

Foto: IST


"Gebrakan nantinya dapat mendukung program prioritas IAIN Lhokseumawe, seperti akreditasi institusi menjadi unggul. Output program tri dharma perguruan tinggi yang dihasilkan agar mengarah ke akreditasi menjadi unggul," ungkapnya.

Selain itu, ia juga berharap pengurus ini menanamkan integritas, kapasitas dan kualitas dengan akhlakul karimah yang baik.

Ketua SEMA-I, M. Anil Alwi juga menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa pengurus hebat yang lahir hari ini adalah cerminan dari guru hebat dibelakangnya, dan semoga berkah dukungan dan doa dari senior sebelumnya menjadikan kepengurusan masa satu tahun mendatang membanggakan bagi kampus, mahasiswa, seluruh sivitas akademika kampus maupun orangtua kedepannya.

Foto: IST

Dengan serangkaian acara yang berlangsung, presiden mahasiswa terpilih, Allam Thoriq Aku menaruh harapan besar agar kepengurusan ini menjadi tombak awal untuk terbentuknya kepengurusan yang solid dalam memajukan kabinet dan komisi dalam kepengurusan masing-masing. 

“Saya berharap kepengurusan ini dapat membangun solidaritas antar sesama anggota dan ketua, meningkatkan rasa empati dan simpati demi kesejahteraan ummat manusia. Terlebih lagi kita harus bisa menjadikan kepengurusan ini maju bersama dalam bingkai berdaya bersama, beragama bermakna," ujarnya.

 

Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

24 April 2024

Kemelut Pers Mahasiswa Ditengah Krisisnya Pembekuan Suara

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com- Pers mahasiswa merupakan sebuah tonggak penggerak penyuaraan masyarakat kampus yang tidak mampu dan takut untuk membuka suaranya. Pers mahasiswa dapat diartikan sebagai sebuah media atau organisasi yang dibentuk untuk dijadikan sebagai sarana penyampaian berita kepada masyarakat kampus maupun luar kampus. Kata pers tidak akan pernah lepas dari istilah jurnalistik yang bertugas untuk mencari, memperoleh, mengolah dan menyampaikan suatu informasi. Kata pers yang disandingkan dengan kata mahasiswa atau pers mahasiswa menjadi kan pergerakan ini sebagai roda penggerak suara mahasiswa yang takut menyuarakan pendapatnya terkait dengan kampus tempatnya menempuh pendidikan. Kegiatan jurnalistik di kampus dapat dikelola oleh dua pihak yaitu kegiatan jurnalistik yang dikelola oleh kampus sendiri yang dikenal dengan istilah pers kampus dan terdapat pula kegiatan jurnalistik yang dikelola oleh mahasiswa yang dikenal dengan Lembaga pers mahasiswa. Pers mahasiswa bukan hanya sebagai roda penggerak suara mahasiswa saja tetapi gerakan ini juga dapat menjadi staff control sosial negara.

Pers mahasiswa juga dijadikan sebagai acuan berdirinya demokrasi dalam suatu negara. Hal ini dibuktikan dengan adanya catatan sejarah terkait pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang mampu merubah masa depan indonesia dan tentunya dalam hal ini pers mahasiswa bekerja sama dengan para aktivis lainnya ikut andil dalam perannya merubah masa depan bangsa indonesia. Hal ini telah menyimpulkan bahwa pers mahasiswa memiliki suatu bagian dan peranan yang sangat penting dalam mewarnai corak sejarah perjuangan bangsa indonesia. 

Namun hingga saat ini apakah pers mahasiswa dapat bergerak sebebas itu? Apakah pers mahasiswa dapat bersuara dengan bebas tanpa adanya rintangan dan hambatan dari sekitar? Apakah semua masyarakat kampus mendukung penuh segala pergerakan yang dilakukan oleh pers mahasiswa? 

Nyatanya pergerakan pers mahasiswa tidaklah semulus dan sebebas yang diharapkan. Berbagai rintangan dan hambatan akan selalu mewarnai pergerakan pers mahasiswa. Gerakan pers mahasiswa tidaklah sebebas dengan apa yang telah sejarah-sejarah dan berita-berita keluarkan. Banyak pihak yang tidak menyukai gerakan pers mahasiswa bahkan tidak segan-segan pihak tersebut mencoba membekukan suara pers mahasiswa sampai ingin memblokade pergerakannya. Padahal eksistensi pers mahasiswa di tengah masyarakat sangatlah penting dan patut dijaga serta dipertahankan terutama dilingkungan kampus. Pers mahasiswa merupakan suatu wadah untuk para mahasiswa yang memiliki jiwa-jiwa kritis yang dapat membuat mahasiswa memiliki semangat nasionalisme yang kuat serta menjadi generasi intelektual yang hebat bagi masa depan indonesia, tapi sayangnya banyak pihak yang tutup mata dengan hal ini. 

Eksistensi pers mahasiswa dilingkungan kampus terkadang membuat para birokrat kampus merasa terancam karena takut pers mahasiswa akan menerbitkan suatu berita yang menjatuhkan posisinya. Tidak hanya dilingkungan kampus saja gerakan pers mahasiswa ditengah masyarakat juga tak jarang mendapatkan penolakan karena takut menerbitkan beberapa berita yang menyinggung otoritas negara. Jika pers mahasiswa menerbitkan suatu berita yang membuat keadaan birokrat kampus maupun otoritas negara terpojokkan maka pada saat seperti inilah suara dari gerakan pers mahasiswa akan dibekukan. Birokrat kampus akan mencoba mengemas berbagai larangan untuk menghentikan gerakan pers mahasiswa untuk menerbitkan atau menelusuri suatu berita terkait dengan sedang adanya penyelewengan secara mendalam dalam zona internal kampus maupun eksternal. Larangan tersebut akan dibumbui dengan bahasa-bahasa yang normatif, santun dan penuh dengan pengertian seperti memberikan pengertian untuk lebih fokus kepada meningkatkan prestasi nilai akademik dan non akademik mahasiswa. Jika pers mahasiswa tidak menuruti apa yang diperintahkan oleh birokrat kampus maka gerakan pers mahasiswa terancam dihentikan dan di cabut haknya untuk menyampaikan sebuah berita. Tidak sampai disitu saja ancaman yang didapatkan oleh pers mahasiswa juga dapat berupa kekerasan fisik dan penyerangan ruang kesekretariatan tempat para pers mahasiswa menyatukan buah pikirannya. Ancaman ini juga akan disangkut pautkan kepada seluruh anggota pers mahasiswa seperti ancaman skors dan drop out dari kampus. Padahal seharusnya bukankah jika terjadinya suatu kesalahan maka hal itu harus dituntaskan? bukankah kebenaran harus ditegakkan? bukankah sebuah informasi penting yang ditutupi dari mahasiswa oleh birokrat kampus harus disampaikan karena mahasiswa juga memiliki hak untuk mengetahui informasi terkini tentang apa yang terjadi ditempat nya menempuh pendidikan? bukankah masyarakat juga perlu mengetahui apa yang telah terjadi didalam negaranya?.

Jika kampus tempat mahasiswa menempuh pendidikan dan menimba ilmu saja tidak mendukung gerakan pers mahasiswa untuk menyuarakan dan menyampaikan kebenaran lalu bagaimana nasib generasi indonesia kedepannya. Lantas siapa yang akan menegakkan kebenaran jika gerakan seperti pers mahasiswa saja tidak pernah didukung dan malah disalahkan. Pergolakan mahasiswa demi menegakkan kejujuran diatas kemunafikan suatu pihak tertentu haruslah menjadi suatu keharusan yang diteruskan. Menjadi seorang mahasiswa bukan berarti hanya untuk memetik pelajaran di dalam ruang kelas demi mengejar nilai ipk dan mendapatkan gelar saja, tetapi mahasiswa juga perlu bersirkulasi untuk menyampaikan pendapat serta menuntut segala keadilan terhadap suatu hal yang melenceng dari kebenaran. Pers mahasiswa diharapkan mampu menjadi wadah yang tepat untuk menampung para mahasiswa yang akan menyuarakan kebenaran, menjadi sebuah pengamat dan peninjau di tengah-tengah terjadinya gejolak hilangnya kebenaran dan keadilan negara dan kampus. Dari keadaan seperti ini maka, Secara tidak langsung secara terbuka maupun tidak terbuka saat ini birokrat kampus bahkan otoritas negara telah mencerminkan sikap ketidakpeduliannya terhadap adanya demokrasi di indonesia.

Pers mahasiswa sebagai penyalur informasi selayaknya mengabarkan kabar berita dan isu￾isu terkini yang sedang hangat dibicarakan terutama dilingkungan kampus. Sebagai penyalur informasi pers mahasiswa dapat dijadikan sebagai tumpuan yang dapat menampilkan pemberitaan yang logis dari buah pikir mahasiswa yang kritis. Tetapi kegemilangan prediket pers mahasiswa saat ini hampir tenggelam karena adanya rasa ketidakpedulian dari birokrat kampus maupun otoritas negara untuk memvalidasi keberadaan pers mahasiswa. Bukan hanya birokrat atau otoritas negara saja yang tidak peduli terhadap pers mahasiswa tetapi sangat disayangkan bahwa ketidakpedulian tersebut juga berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum sendiri. Sikap malas menanggapi isu dan berita terkini yang sedang ramai diperbincangkan membuat gerakan pers mahasiswa menjadi sangat sulit dikembangkan. Sikap malas dari mahasiswa dan masyarakat tersebut bukan tanpa ada alasan tetapi sikap malas menanggapi berasal dari rasa takut untuk membongkar sebuah permasalahan dari isu yang sedang ramai dibicarakan. 

Rasa takut yang di alami mahasiswa membuat mereka enggan untuk bergabung kedalam gerakan pers mahasiswa dan memilih untuk fokus pada masalah akademik saja jika pun mereka ingin mencari kegiatan non akademik maka tidak jarang mahasiswa untuk menghindari ajakan bergabung dengan pers mahasiswa karena mengetahui bahwa tidak jarang pers mahasiswa akan berurusan dengan birokrat kampus dimana hal itu dapat mengancam kedudukannya sebagai mahasiswa harapan dari orang tuanya. Jika minat para mahasiswa untuk bergabung dengan pers mahasiswa terus berkurang maka eksistensi pers mahasiswa akan tenggelam dan meninggalkan rekaman sejarah saja.

Kebanyakan birokrat kampus menginginkan keberadaan pers mahasiswa seperti bunga mawar yang selalu memberikan keharuman dan menebarkan keindahannya, begitu juga dengan pers mahasiswa yang dituntut untuk membuat berita yang harus membawa harum nama kampus karena menilai pers mahasiswa hanyalah gerakan mahasiswa yang bekerja dibawah naungan birokrat kampus saja. Beda halnya dengan pers mahasiswa yang ingin bekerja secara independen dan menulis berbagai berita sesuai dengan aturan jurnalistik.

Ketiadaannya regulasi hukum yang melindungi pers mahasiswa juga menjadi kendala para pers mahasiswa untuk terus berkembang. Tidak tersedianya undang-undang yang secara spesifik membahas tentang kewenangan, hak dan perlindungan untuk pers mahasiswa merupakan masalah yang sangat genting. Tidak ada tempat berlindung dan tidak ada tempat pengaduan membuat pers mahasiswa resah dengan eksistensinya dilingkungan kampus untuk mengeluarkan suaranya tanpa adanya hak pembekuan suara oleh birokrat kampus dan otoritas negara. pers mahasiswa harus memiliki kebebasan demi menyalurkan informasi yang ditutupi oleh berbagai pihak. Jika Gerakan Pers mahasiswa diberhentikan lalu kemana mahasiswa akan menyuarakan buah pikirannya yang kritis.

Maka dari itu untuk membuat pers mahasiswa kembali terbit dan tetap bertahan sebagai roda penggerak suara mahasiswa, pers mahasiswa harus dapat menguatkan kembali hasil kualitas berita liputannya. Karena sebuah beritalah yang akan membuat banyak pihak merasa tersinggung dan memunculkan konflik antara pers mahasiswa dengan birokrat kampus maupun dengan otoritas negara. memperbaiki kualitas berita maka akan menghasilkan nilai produk mahasiswa yang tinggi dan dapat berdampingan dengan kualitas jurnalistik pada umumnya. Meningkatkan mutu berita juga aka meningkatkan kecerdasan mahasiswa dan masyarakat. Pers mahasiswa diharapkan dapat semakin tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Dimana tercium adanya sebuah berita penyelewengan, maka pers mahasiswa bertugas untuk meninjau dan meneliti kebenaran dari isu tersebut. Begitu juga sepatutnya dengan birokrat kampus yang seharusnya dapat mendukung gerakan pers mahasiswa untuk menyuarakan pikiran kritisnya dan mempertahankan nilai-nilai demokrasi dengan menjunjung kebenaran dan keadilan serta sudah sepatutnya birokrat kampus juga memberikan kebebasan bersuara terhadap pers mahasiswa seperti kegiatan aktivis jurnalistik pada umumnya. 


Oleh: Fitdaturrahmi

Editor: Redaksi

09 April 2024

IMN Sukses Gelar Wisuda Akbar GEMA Ramadan ke-III 2024

 

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Ikatan Mahasiswa Nibong (IMN) sukses gelar Wisuda Akbar Gema Ramadan ke-III 2024 pada Senin malam (7/4/2024) di halaman Masjid Besar Nurul Iman kecamatan Nibong kabupaten Aceh Utara.

Gema Ramadan merupakan salah kegiatan positif Ramadhan yang ketiga kalinya dilakukan sebagai program tahunan Ikatan Mahasiswa Nibong (IMN) bekerja sama dengan Muspika dan Geusyik kecamatan Nibong yang mengusung tema "Menumbuhkan semangat belajar dan Melahirkan generasi Muda Islami pencinta Al-Qur'an".

Wisuda Akbar kali ini turut dihadiri oleh Anggota DPRA Armiyadi, S.P selaku Pembina IMN, Camat Nibong, Danramil Nibong, UPTD Kecamatan Nibong, Imam Besar Masjid Nurul Iman, Mukim dan Geusyik Kecamatan Nibong serta tokoh lainnya.

Foto: IST

Ketua Ikatan Mahasiswa Nibong (IMN) Muhammad Nazar dalam laporannya mengungkapkan bahwa kegiatan Gema Ramadan ke- III dan Wisuda Akbar yang diselenggarakan ini merupakan bentuk memperkuat ukhuwah islamiah, silaturahmi sekaligus mengembangkan bakat dan semangat anak dalam meraih keberkahan di bulan Ramadhan.

"Kegiatan ini diikuti oleh ratusan santri dari dalam dan luar Kecamatan Nibong, yang terdiri dari 15 Halaqah, dengan Iqra' 5 halaqah, Tahsinul Qur'an 7 Halaqah, Ayat Pendek 1 Halaqah dan Tahfidzul Qur'an 2 halaqah. Kegiatan Gema Ramadan kali ini mengadakan beragam perlombaan diakhir pengajian dalam lomba Festival Gema Ramadhan dan lomba antar Halaqah. Festival Gema Ramadhan mulai dari cabang Tahfidzul Qur'an, Hafalan Ayat Pendek, Azan, Doa Sehari-hari Pidato tingkat SD dan pidato tingkat SMP. Sedangkan Lomba antar Halaqah mulai dari lomba Santri Terbaik dari masing-masing cabang, Santri Berprestasi, Santri favorit" tambah Nazar.

Foto: IST


Wisuda Akbar Gema Ramadan 2024 berjalan dengan lancar, mulai dari pembukaan, penutupan sekaligus pengumuman juara lomba. Tahun ini, Lomba antar kelas dipisahkan dengan lomba pada Festival Gema Ramadhan.

Armiyadi selaku Pembina Ikatan Mahasiswa Nibong mengungkapkan harapannya bahwa semoga kegiatan Gema Ramadhan terus dilaksanakan setiap tahunnya, karena kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak untuk menghadapi dunia kedepannya saat dipakai di masyarakat. Oleh karena itu, anak-anak dimulai kita didik dari sekarang.


Reporter: Fathanah 

Editor: Redaksi 

04 April 2024

IAIN Lhokseumawe Gelar "Sapa Pers", Bahas Kolaborasi Bersama Rekan Jurnalis

Foto: IST


www.lpmalkalam.com - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "IAIN Lhokseumawe dan Jurnalis: Kolaborasi Mencerdaskan Anak Negeri" yang diselenggarakan di Sovt Kopi, Lhokseumawe, Rabu (03/04/2024).

Kegiatan ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Prof. Dr. Danial, M.Ag (Rektor IAIN Lhokseumawe) didampingi oleh Dr. Iskandar, M.Si (Wakil Rektor I), Dr. Darmadi, M.Si (Wakil Rektor II), Dr. Al Husaini M. Daud, MA (Wakil Rektor III), Kana Rizky, M.Kom (Kasubbag Umum dan Rumah Tangga) dan Tim Humas IAIN Lhokseumawe.

Foto: IST

Rangkaian kegiatan Sapa Pers bersama rekan media tersebut diisi dengan bincang santai bersama sejumlah wartawan media local dan nasional di Kota Lhokseumawe, termasuk Lembaga Pers Mahasiswa Al-Kalam sebagai pers kampus. Para peserta juga saling berbagi pandangan dan diskusi terkait peran aktif media bekerjasama dengan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Kota Lhokseumawe.

Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag saat membuka acara menjelaskan betapa pentingnya kolaborasi antara media dan lembaga pendidikan. Salah satunya melalui dialog terbuka yang dilakukan IAIN Lhokseumawe bersama para wartawan.

“Pers ini merupakan pilar demokrasi dan negara Indonesia, termasuk pilar IAIN Lhokseumawe. Wartawan juga berbagi wawasan tentang isu-isu terkini yang relevan dengan pendidikan dan kondisi sosial saat ini, membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut dalam hal menyajikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat. Terutama hal tentang pendidikan,” ujarnya.

Pada diskusi kali ini, IAIN Lhokseumawe juga membagikan beberapa informasi tentang pembukaan penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2024 dan beberapa perkembangan yang telah dicapai, seperti pengadakan beberapa prodi baru di IAIN Lhokseumawe dan perubahan status IAIN menjadi UIN yang diperkirakan akan rampung pada Oktober mendatang.

Rektor IAIN Lhokseumawe tersebut juga berharap agar kegiatan Sapa Pers dapat menjadi ruang diskusi berbagi gagasan baru dan sebagai komitmen keberlanjutan kerjasama antar kedua pihak. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan dalam mencerdaskan bangsa dan memperkuat minat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di tengah-tengah masyarakat.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Humas IAIN Lhokseumawe ini ditutup dengan buka puasa bersama tim IAIN Lhokseumawe dan rekan wartawan.


Reporter: Dahlia Suryani Siregar

Editor: Redaksi


29 March 2024

Mahasiswa TBIN IAIN Lhokseumawe Gelar Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu

Foto: Qonita Sholihat

www.lpmalkalam.com- Lhokseumawe- Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mengelar kegiatan buka puasa bersama dengan anak yatim piatu di Panti Asuhan Muhammadiyah Lhokseumawe pada Kamis, (28/3/2024).

Kegiatan ini mengusung tema "Berbagi Kemuliaan di Bulan Ramadhan". "Kegiatan ini diharapkan dapat mengajak anak muda untuk saling berbagi di bulan yang berkah ini, dan kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi anak-anak yang tinggal di panti tersebut" ujar Vergie Aprillia Eka. 


"Saya senang sekali dengan adanya kegiatan ini, karena kami dapat merasakan buka bersama seperti ini", ujar Vergie Aprillia Eka.
Sementara itu, Muhammad Nasib, pengurus di Panti Asuhan Muhammadiyah Lhokseumawe mengungkapkan rasa senang atas kunjungan dari mahasiswa IAIN Lhokseumawe.

Foto: Qonita Sholihat



"Alhamdulillah kami sangat senang atas kehadiran mahasiswa, karena setiap tahunnya kita selalu membuka pintu khususnya untuk mahasiswa di perguruan tinggi untuk berinteraksi dan berbagi untuk anak yatim di panti asuhan ini", ungkap Muhammad Nasib.

"Kehadiran mahasiswa ke panti asuhan ini cukup meringankan dan membantu kami di panti asuhan", ujarnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Indonesia Cut Anzilla Mengatakan kegiatan ini juga diharapkan Kedepannya lebih berperan aktif Dan berkontribusi lagi terhadap anak-anak yang membutuhkan.


Reporter: Qonita Sholihat
Editor: Redaksi 

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.