HEADLINE

Latest Post
Loading...

26 July 2024

Menelisik Pendidikan di Utara Pulau Sumatera

Foto: Mutia Wardani


www.lpmalkalam.com- Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang selalu menjadi perhatian semua kalangan. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia suatu negara dan kualitas sumber daya manusia mempengaruhi kemajuan suatu negara.

HASIL penelitian Program for International Student Assessment (PISA) 2022 baru-baru ini diumumkan pada 5 Desember 2023, dan Indonesia berada di peringkat 68 dengan skor; matematika (379), sains (398), dan membaca (371), dalam hal ini tentu saja perlu perhatian dan upaya penuh dalam peningkatan kualitas pendidikan. 

Dalam proses pelaksanaan KKN yang sedang berlangsung, pendidikan juga menjadi salah satu perhatian yang ingin ditelisik jauh. Di desa Tualang, pendidikan juga menjadi perhatian penuh oleh masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang berharap inovasi baru untuk pengembangan pendidikan. 

Di desa Tualang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara ini terdapat 2 sekolah, yaitu Sekolah Dasar Negeri Tualang dan SMP Negeri 3 Seruway, dan 1 Taman Kanak-kanak yaitu TK Al-Iman. 

Setelah menelusuri jejak pendidikan di desa Tualang selama 2 hari, ditemukan fakta bahwa anak berkebutuhan khusus terpaksa harus menempuh pendidikan formal di sekolah biasa.

Letak SLB yang jauh dan keterbatasan kendaraan inilah yang menyebabkan anak tuna wicara ataupun anak hiperaktif yang kami temui tetap semangat mengikuti pendidikan di sekolah biasa. Sedihnya, tidak sedikit anak SD yang masih tidak bisa membaca bahkan adapula anak SMP yang belum bisa membaca.


Reporter: Mutia Wardani

Editor: Redaksi 

Pembukaan dan Penyerahan Kelompok 3 ke Desa Kuala Pusung Kapal, Aceh Tamiang

Foto: IST


www.lpmalkalam.com-  Hari itu dimulai dengan semangat dan antusiasme tinggi dari seluruh peserta KKN Melayu serumpun V yang di ikuti mahasiswa/i PTKIN se-Sumatra yang terdiri dari 22 Kampus. Acara pembukaan berlangsung di kota Langsa, dihadiri oleh para pejabat lokal, dosen, dan semua peserta KKN. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari panitia yang menjelaskan tujuan dan harapan dari program KKN ini. Suasana penuh semangat dan harapan memenuhi ruangan, seiring dengan rasa tanggung jawab yang mulai kami rasakan. Setelah serangkaian sambutan dan pidato, tibalah saat yang paling dinanti, yaitu penyerahan kelompok KKN ke desa-desa masing-masing. Kami, Kelompok 3, secara resmi diserahkan kepada Desa Kuala Pusung Kapal. Penyerahan ini menandakan dimulainya tanggung jawab besar yang harus kami emban untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat desa tersebut.

Setelah acara pembukaan dan penyerahan, kami segera diantar menuju desa tujuan kami. Perjalanan menuju Desa Kuala Pusung Kapal cukup menantang, melewati jalanan yang berliku dan beberapa bagian yang belum diaspal. Meskipun perjalanan cukup melelahkan, semangat kami tidak pernah surut. Sesampainya di desa, kami disambut dengan senyum hangat dan sapaan ramah dari warga setempat. Mereka tampak sangat antusias dengan kehadiran kami, yang membuat kami merasa diterima dan dihargai. Pengalaman ini menjadi awal yang baik untuk memulai program kerja kami di desa tersebut.

Desa Kuala Pusung Kapal, yang terletak di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, adalah desa yang kaya dengan potensi alam dan budaya. Desa ini dikelilingi oleh keindahan alam yang menakjubkan, dengan hamparan sawah, kebun kelapa, dan laut yang menjadi sumber utama kehidupan warga. Mayoritas penduduk desa ini bekerja sebagai nelayan dan petani, menggantungkan hidup mereka pada kekayaan alam yang melimpah. Kehidupan di desa ini berjalan dengan tenang dan damai, jauh dari hiruk-pikuk kota besar.

Salah satu hal yang paling mengesankan di Desa Kuala Pusung Kapal adalah semangat gotong-royong dan kebersamaan yang sangat kuat di antara warga. Setiap kegiatan, baik yang bersifat keagamaan maupun sosial, selalu dilakukan secara bersama-sama. Warga desa sangat terbuka dan ramah, selalu siap membantu satu sama lain. Mereka juga sangat menjaga dan melestarikan adat serta budaya lokal mereka, yang kental dengan nuansa Melayu. Tradisi ini tidak hanya menjadi identitas mereka, tetapi juga menjadi sumber kekuatan dan kebanggaan.

Selama berada di desa ini, saya dan teman-teman kelompok KKN merasakan pengalaman yang sangat berharga. Kami belajar banyak tentang kehidupan sederhana namun penuh makna, tentang pentingnya menjaga alam dan budaya, serta tentang arti sejati dari kebersamaan dan gotong-royong. Pengalaman ini memberikan kami perspektif baru tentang kehidupan dan memperkaya jiwa kami dengan nilai-nilai yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain. Kehidupan di Desa Kuala Pusung Kapal menjadi pelajaran berharga yang akan selalu kami kenang dan bawa sepanjang hidup kami.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Berkah Malam Jum'at, Remaja Desa Kuala Pusung Mengadakan Pengajian Bersama Secara Rutin

 

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Remaja desa Kuala Pusung Kapal kecamatan Seruway kembali menggelar pengajian bersama. Pengajian rutin ini merupakan kegiatan yang diusungnya oleh para remaja desa dan berlangsung setiap seminggu sekali, tepatnya setiap malam Jum'at setelah shalat Isya di rumah warga, pada Kamis malam Jumat (25/07/2024). 
 
Lebih uniknya, kegiatan ini tidak hanya terpatok untuk terus dilaksanakan di satu tempat saja. Akan tetapi, pengajian selalu digelar di tempat yang berbeda-beda. Artinya, setiap warga akan mendapatkan jatah atau gilirannya masing-masing untuk menggelar pengajian bersama.
 
Begitu pula halnya dengan malam ini, pengajian rutin tersebut dilaksanakan rumah warga yag berbeda dengan minggu lalu, Acara berjalan dengan lancar dan khidmat. Dimulai dari pembacaan istihgfar yang dipimpin oleh Imam Ahmad, selaku Datuk imam masjid. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan samadiah, tahlil, hingga diakhiri dengan do’a penutup.
 
Bahkan, kegiatan pengajian malam ini tidak hanya diikuti oleh remaja desa saja. Namun, mereka juga ikut mengundang para mahasiswa KKN Melayu Serumpun yang sedang bertugas di desa Kuala Pusung Kapal. Adapun jumlah mahasiswa KKN Melayu Serumpun yang hadir adalah sebanyak 12 mahasiswa. Kehadiran mahasiswa KKN disambut dengan baik serta ramah oleh para remaja dan ahlul bait.
 
Riyanto, S.H selaku Datuk penghulu desa Kuala Pusung Kapal pun ikut berhadir dan membuka acara, sekaligus memperkenalkan para mahasiswa KKN kepada lara masyarakat. “Saya berharap dengan adanya mahasiswa KKN Melayu Serumpun di desa Kuala Pusung Kapal dapat memberikan kontribusi serta perkembangan yang baik terhadap desa ini, terlebih lagi mengenai ilmu agama. Begitu juga untuk adek-adek remaja desa, yang ingin belajar atau ingin bertukar pendapat dengan mereka, jangan pernah sungkan untuk berpartisipasi dengan mahasiswa KKN ini" tuturnya.
 
Fuad Al Fiqran selaku panglima kelompok KKN Melayu Serumpun desa Kuala Pusung Kapal juga ikut menanggapi hal tersebut. "Semoga, keberadaan kami di desa ini dapat menjalankan amanah semestinya dan memberikan manfaat bagi masyarakat” ungkapnya.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

24 July 2024

Keindahan Air Terjun Blang Kolam di Aceh Utara: Destinasi Asri dengan Tantangan Akses dan Masalah Kebersihan

Foto: Zuhra


www.lpmalkalam.com- Air Terjun Blang Kolam adalah salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Air terjun ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan dengan dua aliran air yang jatuh dari ketinggian sekitar 75 meter. Keindahan alam sekitarnya yang didominasi oleh pepohonan hijau dan udara yang segar, menjadikan tempat ini sangat menarik bagi para wisatawan yang ingin melihat keindahan alam yang masih asri. 

Harga tiket masuk ke wisata Air Terjun Blang Kolam sekitar Rp10.000 per orang. Harga tersebut tergolong cukup terjangkau bagi para wisatawan. 

Untuk mencapai Air Terjun Blang Kolam, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 25 kilometer dari pusat kota Lhokseumawe. Akses menuju lokasi memerlukan sedikit perjuangan. Pengunjung perlu berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga yang berjumlah sekitar 600 anak tangga melintasi hutan. Jalan yang harus dilalui pun cukup terjal dan licin, ditambah banyaknya anak tangga yang sudah rusak menjadi tantangan utama bagi para wisatawan. Wisatawan perlu berhati-hati serta mempersiapkan diri dengan baik ketika ingin berwisata ke air terjun ini. 

Keindahan alam wisata Air Terjun Blang Kolam memang patut diacungi jempol. Namun, masalah kebersihan masih perlu diperhatikan. Beberapa wisatawan kurang menjaga kebersihan dengan meninggalkan sampah di sekitar lokasi air terjun. Diharapkan para wisatawan yang ingin berwisata ke air terjun ini memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.


Oleh: Zuhra

Editor: Redaksi

Ceria di Posko KKN Melayu Serumpun Kelompok V Desa Tangsi Lama: Beberapa Anak Datang Berkunjung

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Tangsi Lama, (22/07/2024). Suasana ceria menyelimuti Posko KKN Melayu Serumpun Kelompok V yang terletak di Desa Tangsi Lama, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang. Tadi malam setelah maghrib, beberapa anak desa datang berkunjung ke posko tersebut untuk berkenalan dengan para mahasiswa KKN. Anak-anak desa tampak antusias saat berkunjung. Mereka memperkenalkan diri dan saling berbagi cerita dengan penuh tawa dan keceriaan. 

"Kami senang sekali bisa berkunjung ke posko KKN, kakak mahasiswanya ramah-ramah dan suka bercanda," ujar Nabila salah satu anak desa. 

Para mahasiswa KKN pun merasa senang dengan kedatangan anak-anak desa. Mereka merasa termotivasi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak desa kedepannya. 

"Kami ingin anak-anak desa merasa senang dan terhibur dengan kedatangan kami dan kegiatan-kegiatan yang akan kami adakan kedepannya," ujar M.Ikram Al Jazira selaku panglima kelompok KKN ini. "Kami juga ingin membantu mereka belajar dan berkembang," lanjutnya.

Kunjungan anak-anak desa ke posko KKN Melayu Serumpun Kelompok V ini merupakan salah satu bentuk interaksi positif antara para mahasiswa KKN dengan masyarakat desa.

Melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan, para mahasiswa KKN berharap dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat desa dan membantu mereka dalam berbagai hal.



Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Warisan Melayu Tak Tergerus Zaman

Foto: Mutia Wardani


www.lpmalkalam.com-  Melayu merupakan kelompok etnis yang menempati sebagian besar wilayah pesisir timur Sumatra, Semenanjung Malaka dan Kalimantan. Aceh Tamiang, salah satu wilayah dengan mayoritas penduduknya merupakan suku Melayu.

Dikenal dengan ramah tamah dan sisi agamis yang tinggi, masyarakat Tamiang menjunjung budaya dan kultur Melayu yang kental. Desa Tualang, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan wujud nyata kehidupan masyarakat Melayu yang religius. 

Meskipun disibukkan dengan aktivitas pertanian maupun perkebunan, masyarakat desa Tualang rutin mengadakan Wirid Yasin mingguan yang telah dilangsungkan sejak tahun 1975 oleh para pendahulu sebelumya.

Wirid Yasin sendiri merupakan kegiatan pembacaan ayat-ayat surah Yasin secara menyeluruh dengan tujuan menumbuhkan kesadaran spiritual yang tinggi bagi melaksanakannya.

Para Ibu-ibu desa Tualang dengan rutin melakukan wirid Yasin yang digabung kedalam perkumpulan yasinan. Meski tak terdapat musibah, wirid Yasin seolah telah menjadi kultur khas dari desa Tualang. Jika ditelisik sejarahnya awal mula adanya perkumpulan Yasin ini bertujuan untuk mengirimkan doa bagi pendahulu, beriringan dengan perkembangan yang terjadi budaya wirid Yasin di desa Tualang tak pernah pudar.

Kini, wirid Yasin diubah dalam nuansa yang berbeda namun tetap memiliki ciri khasnya sendiri, setelah membacakan Yasin dan samadiah seluruh anggota yang berhadir disuguhi makan dan minum. Kini pembacaan wirid Yasin atau samadiah dilakukan atas dasar kesepakatan tuan rumah.

Tak hanya kaum Ibu-ibu, bapak-bapak desa Tualang juga dengan rutin melaksanakan wirid Yasin mingguan di malam Jum'at. Uniknya remaja di desa Tualang tak jarang juga ikut serta menggantikan orang tua mereka yang tidak dapat berhadir. Meski terdapat beberapa kendala bagi sebagian orang dalam membaca Al-Qur'an namun tak menghalangi mereka dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat yang telah ada sejak dahulu.


Oleh: Mutia Wardani

Editor: Redaksi

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.