Portal Berita Al-Kalam

Milad 56 dan Perpres 56: Simbol Kebangkitan UIN Sultanah Nahrasiyah Menuju Kampus Global

  Foto: Qonita Sholihat www.lpmalkalam.com-  Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menggelar Sidang Senat Terbuka s...

HEADLINE

Latest Post

22 Desember 2016

Sekilas Hari Ibu

Oleh Gunawan

Di awal pagi televisi saya hidupkan. Remote control dalam genggaman berita. Selebriti menjadi tontonan pertama tanpa disengaja, salah satu artis kondang sedang menangis meratapi ibunya, terpikir dalam pikiran saya, siapa lagi korban perceraian, namun perasangka itu salah, ternyata ia sedang menangis dalam pelukan ibunya disertai ucapan permohonan maaf serta ucapan terimakasih atas segala pengorbanan yang telah diberikan. Ia mengatakan pada ibunya selamat hari ibu.

Android yang selalu dalam genggaman saya buka di Medsos, berbagai foto Ibu dan anaknya serta syair-Syair syahdu berlantun dalam tulisan yang menyertai foto seorang ibu dan anaknya, pada saat itu kelender yang bergantung saya tunjuk mengikuti tanggal ternyata benar hari ibu telah tiba.
Ada penasaran yang tertanam dalam benak dari mana asal muasalnya hari ibu lahir, bagi hemat penulis hari ibu itu tidak ada hari khusus, ya sampai kapanpun dimanamun doa pengabdian anak dan doa terhadap Ibu tidak boleh putus, walaupaun kasih “Anak Sepanjang Galah Kasih Ibu sepanjang Masa” yang namanya kasih sayang anak kepada Ibu sudah wajib dilakukan setiap saat.

Hari ibu banyak diperingatai diseluruh belahan dunia, termasuk negara Adidaya America serikat, banyak yang mengatakan kesejarahan awal hari ibu di mulai di negara tersebut, pada awalnya,  hari ibu di America serikat dirayakan pertama kali pada tahun 1908, dimana seorang anak yang bernama “Anna Jarvis” mengadakan peringatan kematian ibunya “Grafton” di West Virginia. Pada tahun 1914 baru di deklarasikan hari ibu dan dijadikan hari ibu sebagai hari libur nasional.

Namun bagaimana dengan sejarah  hari Ibu di Indonesia, apakah memiliki kesamaan dengan negara Adidaya Amerika serikat. Perayaan hari ibu di Indonesia diawali dengan berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di jawa dan Sumatra dan diadakannya kongres perempuan Indonesia pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil kongres tersebut salah satunya membentuk hari kongres wanita Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu memalui Dekrit presiden No. 316 tahun 1959. (ayahbunda.com)

Melihat sejarah Hari Ibu di Indonesia memiliki perbedaan dengan cerita yang terjadi di negara Amerika Serikat, banyak Natizen mengatakan kesejarahan Hari ibu bermula dari negara tersebut, bisa dikatakan cikal bakalnya lahirnya hari ibu, namun memiliki History yang sangat berbeda dengan negara kita tercinta. Perkumpulan wanita-wanita Indonesia memiliki semangat juang yang tinggi demi mengangkat harkat dan martabat wanita Indonesia demi meraih kemerdekaan dan juga dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, akan makna hari ibu sebagi hari kebangkitan dan persatuan kaum perempuan.

Perayaan hari ibu di Indonesia pada saat itu menghargai pejuang pejuang wanita yang gugur di medan pertempuran melawan penjajahan. Sebagaimana situasi yang sedang kaum wanita hadapi, banyak kaum ibu dan wanita yang tertindas, menjadi budak sex, ditinggal suami berperang, kehilangan anak-anak yang di cintainya, disini hemat penulis menyimpulkan perayaan hari ibu pada masa itu menghargai segala bentuk perjuangan wanita-wanita yang tertindas dalam perjuangan meraih kemerdekaan.

Perayaan hari ibu di abad 21, berbagai bunga dan kado-kado kecil mereka persiapkan. Turun  kejalan beramai-ramai. Memberikan setangkai bunga kepada ibu-ibu yang melintas dijalan raya. Sebagian membuat sebuah seminar tentang perayaan hari ibu, kunjungan ke panti jombo, kegiatan positif ini banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok Organisasi mulai dari tingkat pelajar maupun Mahasiswa.

Banyak kegiatan positif yang dilakukan penuh hikmat. Namun bagaimana dengan perayaan hari ibu bagi diri kita masing-masing apakah hanya berpatokan pada kegiatan hari Ibu semata yang diperingati satu tahun sekali. Kita berharap semoga saja tidak demikian. Perayaan hari ibu dan kasih sayang kepada seorang ibu harus kita lakukan setiap hari, setiap saat kapanpun dan dimanapun kepedulian terhadap ibu dan kedua orang tua wajib dilakuan setiap harinya terutama generasi muda Indonesia, menjadi generasi “Birrul Walidain”  Generasi yang berbuat kebajikan kepada kedua orang tunya.
banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0821-6414-4543 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.