HEADLINE

Latest Post
Loading...

31 October 2016

Belajar Cerdas Dengan Membaca


Oleh : Gunawan, S.Pd.I
Kisah Muhammad SAW, Dalam menerima wahyu pertamanya, sama sekali tidak terpikir oleh beliau yang lahir pada tahun 570 di Mekkah. Hari-hari menjelang turunnya wahyu, beliau sangat gemar menikmati kesendirian di sebuah tempat yang jauh dari masyarakat yaitu Gua Hira.

Disanalah beliau menerima wahyu pertama oleh ALLAH SWT, melalui perantara Jibril di usia beliau 40 tahun. Jibril tiba dengan memerintahkan Muhammad ‘Bacalah’ beliau menjawab ‘Aku tidak bisa membaca’ kemudian Jibril terus memerintahkan Beliau untuk terus membaca dengan tiga kali dekapan.

Sehingga turunlah ayat (Qs. Al-Alaq: 1-3) Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Rabbmulah yang maha pemurah.  Itulah Wahyu yang pertama turun kepada rasulullah Muhammad SAW, yang diperintahkan oleh Jibril untk membacanya, setelah turun wahyu yang pertama, Muhammad SAW terus menerima wahyu yang akhirnya dikumpulkan menjadi sebuah muzhab Alquran yang di kita ketahui sekarang.

Membaca menjadi sebuah perintah sejak awal turunnya wahyu melalui perantara jibril, sehingga membaca menjadi sebuah hal yang sangat penting dan rasulullah membaca wahyu itu. Kini membaca telah menjadi sebuah dilema kalangan masyarakat baik itu membaca buku bacaan ataupun ayat suci Al-aquran, membaca buku bacaan dapat menambah wawasan keilmuan dan membaca kitap suci Al-quran menambah kekekalan iman dan taqwa sekaligus ilmu yang bermanfaat didalamnya, membaca bukan sekedar menambah ilmu pengetahuan namun menjadikan otak menjadi cerdas.

Manfaat membaca

Bagi anak-anak membaca mengembangkan perbendaharaan terhadap kata dan koneksi baru terhadap auditifnya, menambah khazanah pemahaman baru bagi si anak dengan bimbingan dan arahan baik dari Orang tua dan Guru.

            Bagi orang dewasa, membaca adalah latihan mental untuk mempelajari hal-hal baru, sekaligus mengembangkan lima sistem belajar: emosional, Sosial, Kognitif, Fisikal, Dan Reflektif disebut Barbara Given (Belajar Cerdas:JR).

Dengan membaca mereka mampu mengembangkan sikap empati dalam lingkungan masyarakat dengan kehidupan sosialnya yang dapat memecahkan suatu masalah yang terjadi, sehingga khazanah pemahaman dalam diri mereka bisa mereka aplikasikan, dengan memecahkan segala masalah-masalah mealalui penawaran solusi-solusi cerdas yang keluar dari ide-ide sang pembaca.

            Dari pendapat Barbara Given diatas memberikan gambaran menfaat langsung bagi seorang yang yang hobi membaca terutama terhadap fungsi otak, kegiatan membaca memberikan tantangan bagi otak secara tidak terduga, menampilkan suatu pencitraan baru. Area yang disorot dalam dua PET (Positron Emision Tomograhphy) pindai otak menunjukan bahwa membaca dalam hati dan membaca dengan keras melibatkan berbagai bagian hemisfer otak kiri.

            Kcerdasan otak yang terus dilatih dengan membaca memberikan kecerdasan yang nyata bagi setiap pembacanya, jika buku bacaan biasa dapat mencerdaskan otak dengan sedemikian rupa, bagaimana dengan orang-orang yang gemar membaca al-Quran dan menghafalnya disini mereka mendapat nilai lebih yang sangat komplit, terutama keselamatan dunia dan akhirat serta menanamkan nilai Spritual yang tinggi, secara ilmiah membaca dapat memberikan efek yang positif bagi otak, secara ilmiah membaca al-Quran juga memberikan manfaat bagi otak.

            Penurunan depresi, kesedihan, ketenangan jiwa, serta dapat menangkal beberapa penyakit, hasil ilmiah ini telah terbukti secara ilmiah yang di teliti oleh Dr. Al Qadhi dari timur tengah bahwa dengan membaca al-Quran mendapatkan ketenangan sampai 65%, bagi mereka yang mendengar al-Quran hanya mendapatkan ketengan sampai 35% dan juga sering membaca al-Quran dapat mencerdaskan otak mencapai 80% (Dunia Islam: Dot Org).

            Dan ini terbukti dengan kecerdasan Muhammad SAW,dan para sahabat beserta pengikutnya, karna kegemaran dan rasa cinta yang sangat tinggi terhadap Al-quran, sehinga mereka cerdas oleh kitap suci tersebut.

Faktor Kurangnya Minat baca

Kini motivasi untuk membaca sangat minim, kini di era serba modern mereka-mereka yang dilalaikan dengan teknologi-teknologi canggih media informasi gadget dan televisi yang sebenarnya teknologi tersebut dapat melemehkan otak jika disalah gunakan.

Bahaya televisi terhadap otak membuat otak menjadi pasif, serta melumpuhkan otak untuk berkemampuan berpikir kritis, terutama sekali kerusakan kecerdasan spesial terhadap otak sebelah kanan, ssehingga mengalihkan fokus seseorang dari membaca. Apalagi tontonan-tontonan yang tidak mendidik, sehingga banyak orang tidak banyak meluangkan waktunya unutk membaca.


Namun teknologi tidak selamanya dikambing hitmkan asalkan penggunaan dilakukan secara baik terutama media informasi gadget, bahwa gedget bisa digunakan sebagai media unutk dijadikan buku bacaan dengan menyimpan beberpa buku bacaan di dalamnya. Bahwa membaca telah memberikan manfaat secara neurologis yang menguntungkan otak yang dapat memperkaya secara intelektual serta aktif berpikir dan berimajinasi, lakukanlah kegiatan membaca paling kurang 5 menit saja atau setengah buku satu hari, sekalian menyenamkan otak untuk menjadi cerdas terutama bagi para remaja-remaja harapan bangsa.


Oleh : Gunawan, S.Pd.I

Penulis Merupakan Alumni STAIN Malikussaleh. Saat ini ber Profesi menjadi salah satu Staf Pengajar Yayasan Sukma Bangsa Lhokseumawe.
banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.