![]() |
Oleh : Gunawan, S.Pd.I |
Kisah
Muhammad SAW, Dalam menerima wahyu pertamanya, sama sekali tidak terpikir oleh
beliau yang lahir pada tahun 570 di Mekkah. Hari-hari menjelang turunnya wahyu,
beliau sangat gemar menikmati kesendirian di sebuah tempat yang jauh dari
masyarakat yaitu Gua Hira.
Disanalah
beliau menerima wahyu pertama oleh ALLAH SWT, melalui perantara Jibril di usia
beliau 40 tahun. Jibril tiba dengan memerintahkan Muhammad ‘Bacalah’ beliau menjawab ‘Aku tidak bisa membaca’ kemudian Jibril
terus memerintahkan Beliau untuk terus membaca dengan tiga kali dekapan.
Sehingga
turunlah ayat (Qs. Al-Alaq: 1-3) Bacalah
dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah dan Rabbmulah yang maha pemurah. Itulah Wahyu yang pertama turun kepada
rasulullah Muhammad SAW, yang diperintahkan oleh Jibril untk membacanya,
setelah turun wahyu yang pertama, Muhammad SAW terus menerima wahyu yang
akhirnya dikumpulkan menjadi sebuah muzhab Alquran yang di kita ketahui
sekarang.
Membaca
menjadi sebuah perintah sejak awal turunnya wahyu melalui perantara jibril,
sehingga membaca menjadi sebuah hal yang sangat penting dan rasulullah membaca
wahyu itu. Kini membaca telah menjadi sebuah dilema kalangan masyarakat baik
itu membaca buku bacaan ataupun ayat suci Al-aquran, membaca buku bacaan dapat
menambah wawasan keilmuan dan membaca kitap suci Al-quran menambah kekekalan
iman dan taqwa sekaligus ilmu yang bermanfaat didalamnya, membaca bukan sekedar
menambah ilmu pengetahuan namun menjadikan otak menjadi cerdas.
Manfaat membaca
Bagi
anak-anak membaca mengembangkan perbendaharaan terhadap kata dan koneksi baru
terhadap auditifnya, menambah khazanah pemahaman baru bagi si anak dengan
bimbingan dan arahan baik dari Orang tua dan Guru.
Bagi
orang dewasa, membaca adalah latihan mental untuk mempelajari hal-hal baru,
sekaligus mengembangkan lima sistem belajar: emosional, Sosial, Kognitif,
Fisikal, Dan Reflektif disebut Barbara Given (Belajar Cerdas:JR).
Dengan
membaca mereka mampu mengembangkan sikap empati dalam lingkungan masyarakat
dengan kehidupan sosialnya yang dapat memecahkan suatu masalah yang terjadi,
sehingga khazanah pemahaman dalam diri mereka bisa mereka aplikasikan, dengan
memecahkan segala masalah-masalah mealalui penawaran solusi-solusi cerdas yang
keluar dari ide-ide sang pembaca.
Dari pendapat Barbara Given diatas
memberikan gambaran menfaat langsung bagi seorang yang yang hobi membaca
terutama terhadap fungsi otak, kegiatan membaca memberikan tantangan bagi otak
secara tidak terduga, menampilkan suatu pencitraan baru. Area yang disorot
dalam dua PET (Positron Emision
Tomograhphy) pindai otak menunjukan bahwa membaca dalam hati dan membaca
dengan keras melibatkan berbagai bagian hemisfer otak kiri.
Kcerdasan otak yang terus dilatih
dengan membaca memberikan kecerdasan yang nyata bagi setiap pembacanya, jika
buku bacaan biasa dapat mencerdaskan otak dengan sedemikian rupa, bagaimana
dengan orang-orang yang gemar membaca al-Quran dan menghafalnya disini mereka
mendapat nilai lebih yang sangat komplit, terutama keselamatan dunia dan
akhirat serta menanamkan nilai Spritual yang tinggi, secara ilmiah membaca
dapat memberikan efek yang positif bagi otak, secara ilmiah membaca al-Quran
juga memberikan manfaat bagi otak.
Penurunan depresi, kesedihan,
ketenangan jiwa, serta dapat menangkal beberapa penyakit, hasil ilmiah ini
telah terbukti secara ilmiah yang di teliti oleh Dr. Al Qadhi dari timur tengah
bahwa dengan membaca al-Quran mendapatkan ketenangan sampai 65%, bagi mereka
yang mendengar al-Quran hanya mendapatkan ketengan sampai 35% dan juga sering
membaca al-Quran dapat mencerdaskan otak mencapai 80% (Dunia Islam: Dot Org).
Dan ini terbukti dengan kecerdasan Muhammad
SAW,dan para sahabat beserta pengikutnya, karna kegemaran dan rasa cinta yang
sangat tinggi terhadap Al-quran, sehinga mereka cerdas oleh kitap suci
tersebut.
Faktor Kurangnya Minat baca
Kini
motivasi untuk membaca sangat minim, kini di era serba modern mereka-mereka
yang dilalaikan dengan teknologi-teknologi canggih media informasi gadget dan
televisi yang sebenarnya teknologi tersebut dapat melemehkan otak jika disalah
gunakan.
Bahaya
televisi terhadap otak membuat otak menjadi pasif, serta melumpuhkan otak untuk
berkemampuan berpikir kritis, terutama sekali kerusakan kecerdasan spesial
terhadap otak sebelah kanan, ssehingga mengalihkan fokus seseorang dari
membaca. Apalagi tontonan-tontonan yang tidak mendidik, sehingga banyak orang
tidak banyak meluangkan waktunya unutk membaca.
Namun
teknologi tidak selamanya dikambing hitmkan asalkan penggunaan dilakukan secara
baik terutama media informasi gadget, bahwa gedget bisa digunakan sebagai media
unutk dijadikan buku bacaan dengan menyimpan beberpa buku bacaan di dalamnya. Bahwa
membaca telah memberikan manfaat secara neurologis yang menguntungkan otak yang
dapat memperkaya secara intelektual serta aktif berpikir dan berimajinasi,
lakukanlah kegiatan membaca paling kurang 5 menit saja atau setengah buku satu
hari, sekalian menyenamkan otak untuk menjadi cerdas terutama bagi para
remaja-remaja harapan bangsa.
![]() |
Oleh : Gunawan, S.Pd.I |
Penulis Merupakan Alumni STAIN Malikussaleh. Saat ini ber Profesi menjadi salah satu Staf Pengajar Yayasan Sukma Bangsa Lhokseumawe.