HEADLINE

Latest Post
Loading...

29 November 2024

Ku Ukir Kata Maaf

Foto: Pexel.com

www.lpmalkalam.com- 

Goresan waktu yang selalu terbayang

Cintamu yang tak pernah pudar

Meskipun air laut terus menerjang menuju pantai

Menyapu aksara-aksara yang telah ku gores

Ibu

Begitu banyak ukiran-ukiran mimpi yang kau tabur

Begitu banyak harapan-harapan kau impi

Namun, aku tak pernah mewujudkan

Maafkan aku ibu

Anak ini belum bisa membalas jasamu

Anak ini belum bisa membanggakanmu

Namun, aku akan selalu berusaha untuk kebahagiaanmu

Walau masih banyak luka yang ku beri

Ibu, maafkan aku

Jika masih banyak buliran-buliran bening yang jatuh

Dari matamu akibat ulahku

Jika masih banyak kebahagiaan

Yang masih tertunda dariku

Maafkan aku ibu


Karya: Fika Munayya (Magang)

24 November 2024

Jasa yang Takkan Terbalas

Foto: Pexels.com
www.lpmalkalam.com- 

Dengan ikhlas kau memberikan

Dengan tenang kau menyampaikan

Tanpa ada kata lelah

Tanpa ada kata letih


Dengan air liur yang kekeringan

Kau tak berhenti mengajarkan 

Bahkan, dalam keadaan tak sehat pun 

Kau rela bangun dan berjalan 

Hanya demi kau berikan kami ilmu


Kami yang dulunya buta akan huruf

Kami yang tak mengerti apapun 

Kini kami mengetahui banyak hal

Banyak ilmu yang kau sampaikan

Banyak pengalaman yang kau berikan


Beribu terima kasih aku ucapkan

Dalam kesabaran mengarahkan

Beribu terima kasih aku limpahkan

Dalam keikhlasan mengajarku

Juga beribu kata maaf aku ungkapkan

Karena ketidakpahaman, rasa malas, dan kenakalan kami

Yang membuatmu marah dan kesal


Terima kasih guru...


Karya: Fika Munayya (Magang)


16 November 2024

16 November: Sejarah dan Relevansi Hari Toleransi Internasional

Foto: RRI.co.id

www.lpmalkalam.com- Setiap tahun, tanggal 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional, sebuah momen yang mengingatkan kita semua tentang pentingnya saling menghormati di tengah perbedaan. Pada tanggal 16 November, dunia memperingati Hari Toleransi Internasional.Hari ini dicanangkan oleh UNESCO pada tahun 1995, sebagai bagian dari upaya memperingati ulang tahun ke-50 organisasi tersebut.karna ini tidak hanya sekadar perayaan simbolis, tetapi juga pengingat pentingnya toleransi sebagai fondasi bagi masyarakat yang damai dan harmonis. Deklarasi ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap meningkatnya intoleransi, diskriminasi, dan konflik yang melanda berbagai penjuru dunia.

Peringatan ini berakar dari Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi yang diadopsi oleh negara-negara anggota UNESCO pada 16 November 1995. Deklarasi tersebut mendefinisikan toleransi sebagai: “Penerimaan, penghormatan, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, bentuk ekspresi, dan cara-cara manusia dalam menjalani kehidupan.”

UNESCO menegaskan bahwa toleransi bukan berarti menyerah pada keyakinan pribadi, tetapi mengakui hak orang lain untuk berbeda. Deklarasi ini juga menyerukan pendidikan sebagai alat utama dalam memupuk toleransi, khususnya bagi generasi muda.

Meskipun sudah hampir tiga dekade sejak deklarasi ini dibuat, tantangan intoleransi tetap ada. Konflik berbasis agama, diskriminasi rasial, dan ujaran kebencian terus meningkat di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, Hari Toleransi Internasional tetap relevan sebagai ajakan untuk menghormati perbedaan dan membangun dunia yang lebih inklusif. Kondisi ini menunjukkan bahwa nilai-nilai toleransi harus terus diperjuangkan.

Hari Toleransi Internasional menjadi momen refleksi bagi setiap individu, komunitas, dan negara untuk Meningkatkan Kesadaran, menghargai Perbedaan, beraksi Nyata. 

Bagaimana Kita Bisa Berkontribusi?

Melalui Pendidikan: Mengajarkan anak-anak dan remaja pentingnya toleransi sejak dini.

Menggunakan Media Sosial Secara Positif: Menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan menghormati perbedaan.

Berpartisipasi dalam Kegiatan Lokal: Bergabung dalam acara lintas budaya atau dialog antaragama.

Hari Toleransi Internasional adalah ajakan untuk bertindak. Dengan merayakan keberagaman dan memupuk toleransi, kita dapat menciptakan dunia yang lebih damai dan inklusif. Pada akhirnya, toleransi bukan hanya tentang menerima orang lain, tetapi juga tentang menghormati hak asasi manusia yang kita semua miliki.

Mari jadikan 16 November sebagai momentum untuk terus melangkah menuju masa depan yang lebih harmonis.


Oleh: Amanda Zuhra (Magang)

Editor: Redaksi

12 November 2024

Berlayar Dalam Bisik Rindu Hujan

Foto: Pixelab.com
www.lpmalkalam.com- 

Hujan perlahan turun membelai  

wajahku Membasahi tanah yang lama tandus

Butiran air pecah saat menyentuh bumi

Mengalir rindu dalam setiap jatuhnya

Pandanganku terbang jauh ke masa silam

Di saat aku tanpa malu melompat  di punggung kokohmu

Meminta mainan dengan polos tanpa beban

Kenangan di kala senja masih menyimpan damainya senyummu

Suaramu tegar namun penuh kehangatan

wajahmu tegas dengan rahang kuat menambah ketampanan

Lenganmu kekar menggendong tubuh kecilku

Aku mengingatnya

Ayah....

Kini, aku titipkan rindu ini padamu menyatu dalam setiap bulir hujan

Tak perlu risau, aku di sini dalam damai dan tenang

Tak usah pula kau bimbang, senyumku masih untukmu

Berbahagialah Ayah


Oleh: Halifah Tarisah Hani

08 November 2024

Aku Belajar Darimu Ibu

Foto: Pexels.com

Aku belajar tentang cinta darimu

Melihat kepedulian kamu

Aku belajar tentang kebahagiaan dari kamu

Di hari kemarin yang menyenangkan.


Darimu aku belajar memaafkan

Kesalahan baik besar maupun kecil.

Aku belajar apa yang aku ketahui tentang hidup darimu

Saat kamu memberikan hidupmu seutuhnya.


Teladan yang kamu berikan masih ada padaku

Aku tidak akan pernah menginginkan yang lain.

Aku bersyukur atas semua yang kamu ajarkan padaku

Dan aku diberkati untuk memanggilmu “Ibu”


dan aku juga akan melakukan yang sama..

mengajarkan kepada anak anak ku tentang kehidupan...

aku sangat bersyukur karena adanya dirimu ibu..

dan semoga kamu bersyukur memiliki anak sepertiku..


Oleh: Putri Ruqaiyah (Magang)

Kebersamaan

 

Foto: Pexels.com

Kebersamaan suasana memang penting dalam keluarga..

Engkau seperti penyempurna keluarga..

Lama sudah rasanya, bosan..

Untukku merasakan kebersamaan itu…

Aku sangat ingin merasakannya..


Ramainya suasana yang hangat, telah menambah riang hati..

Gelap yang kurasakan, bila tak ada rasa itu..

Andai aku bisa merasakan semua ini

Kemanakah engkau harus kucari..

Wahai kebersamaan…

Berikanlah aku sekali saja rasa itu..


aku juga ingin merasakan seperti orang orang..

disayangi dan dimanjai..

mereka sangat beruntung...

memiliki orang orang yang menyayangi mereka tanpa pamrih...

wahai kebersamaan...

datanglah sesekali kepadaku...

aku juga ingin merasakan kebersamaan...


Oleh: Putri Ruqaiyah (Magang)

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.