HEADLINE

Latest Post
Loading...

17 October 2024

Teman Sejati

Foto: Pexels.com


Di setiap langkah dan hariku berjalan,

Ada sosokmu yang selalu menemaniku,

Tak peduli hujan atau panas terik datang,

Kita bersama, hadapi dunia tanpa ragu.


Senyummu adalah cermin semangatku,

Saat lelah menguasai hati yang rapuh,

Kata-katamu laksana angin lembut,

Menghapus beban, memberi harapan penuh.


Sahabat, kaulah cahaya di kegelapan,

Dalam hening, engkau hadir dengan tawa,

Membawa damai dalam kesunyian malam,

Mengisi kekosongan dengan cinta tanpa cela.


Walau jarak kadang memisahkan,

Hati kita tetap terikat erat,

Tak ada kata yang bisa memudar,

Sahabat sejati, abadi sampai akhir hayat.


Selalu bersama, dalam suka dan duka,

Kau adalah anugerah yang tiada tara.


Dalam setiap cerita yang kita tulis bersama,

Ada kenangan manis yang tak terlupakan,

Petualangan hidup yang penuh warna,

Membuat ikatan kita semakin dalam.


Tak perlu kata-kata untuk saling mengerti,

Cukup tatapan mata, kita sudah paham,

Bahasa hati yang hanya kita berdua mengerti,

Menjadi rahasia indah persahabatan.


Kau mengajarkanku arti ketulusan,

Memberi tanpa mengharap imbalan,

Dalam dirimu kutemukan cerminan,

Jiwa yang murni, tanpa kepalsuan.


Bersama kita belajar dan tumbuh,

Melewati cobaan, merayakan kemenangan,

Tak ada beban yang terlalu berat untuk dipikul,

Saat kita bersama, semua terasa ringan.


Terima kasih, sahabat, untuk segalanya,

Untuk tawa, tangis, dan semua momen berharga,

Ku bersyukur memilikimu dalam hidupku,

Sahabat sejati, harta terindah sepanjang masa.


Semoga persahabatan ini terus bersemi,

Mekar indah hingga akhir nanti,

Menjadi kisah yang tak lekang oleh waktu,

Abadi dalam ingatan dan hati yang setia.



Oleh: Ishfa Naisila (Magang)

13 October 2024

Benci

Foto: Pexels.com


Hingga kini

Tak mampu kutemui tawa yang memberi tanpa pernah mengharapkan balas budi

Sampai pada akhirnya aku benci

Benci jika harus berada ditengah-tengah ramai yang tak pernah menjadi diri sendiri


Menjadi benci

Membuatku satu langkah kehilangan arti dari memberi

Membuatku lupa jika bunga tetap harus disirami

Walau mungkin dapat layu dan mati

Tak menyisakan keindahannya untuk kunikmati

Kepada diri sendiri


Terima kasih telah sadar kembali...

Terima kasih untuk terus bangkit dari setiap patah yang begitu perih...

sampaikan salamku kepada diriku yang kemarin...

Kirimkan pesan kepadanya jika aku akan pergi...

Menuju pagi dimana dapat kudatangi sunyi dan berbincang kepada tenang perihal hari ini....


Oleh: Putri Ruqaiyah 

12 October 2024

Kata Motivasi II

Foto: Pexels.com

Ciri ciri orang sukses 

Bukan karena dia selalu menang 

Bukan karena dia selalu di depan 

Bukan karena dia tidak pernah salah 


Tetapi dia yang setiap hari 

Selalu berusaha merubah dirinya 

Menjadi pribadi yang lebih baik 


Mencoba hal baru itu sulit 

Tetapi tidak lebih sulit 

Daripada bertahan di situasi yang sama 

Setiap harinya 


Oleh: Tiara Khalisna (Magang)


Ayah

Foto: Pexels.com


Ayah, keegoisan ku telah membuatmu semakin lelah

Keinginanku untuk kuliah membuatmu semakin susah 

Keputusanku untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi 

Telah membuatmu harus berusaha lebih keras


Demi mencukupi kebutuhan 

Yang semakin hari 

Kian memanas 


Ayah, terimakasih telah mendukung keputusanku

Engkau adalah sandaran ternyaman saat lelah

Darah, keringat dan air matamu 

Akan dibalas dengan berjuta kenikmatan 

Oleh Allah Tuhan sekalian alam 


Oleh: Tiara Khalisna(Magang)


11 October 2024

Kata Motivasi

Foto: Pexels.com


Ada tikungan bernama kegagalan 

Ada bundaran bernama kebingungan 

Ada tanjakan bernama teman 

Ada rambu-rambu bernama keluarga 

Ada lampu merah bernama musuh

Ada lampu kuning bernama keputusan 

Ada lampu hijau bernama kesempatan 

Kita akan mengalami ban kempes dan terjatuh 

Itulah hidup 

Tapi jika kita membawa...

Ban serep bernama tekat 

Mesin bernama ketekunan 

Asuransi bernama iman dan

Kemudinya karena Tuhan 

Sampailah kita di daerah yang disebut "SUKSES DAN BAHAGIA "


Oleh: Tiara Khalisna

Hening Mimpi

Foto: Pexels.com


Tentang riuh pikiran yang kurasa

Rindu yang belum bermuara

Mimpi yang kutanam di negeri itu

Ketika harap kugantung padamu


Kala ridanya tak sampai

Kala ikhlasnya tak kudapati

Hening malam yang menjadi temanku tatkala itu

Tangis lirih berderai yang kubawa dalam sujudku


Riuh redam dalam pikiran

Sakit,sesak dalam nestapa

Sungguh, ini terlalu menyakitkan

Bumantara belum merestui angannya


Tak mengapa mungkin itu bukan jalanku

Tak mengapa ridanya lebih kuutamakan

Biarkan ini mengalir sebagaimana takdirku

Biarkan ini menjadi harapku atas jalan yang digariskan



Oleh: Alya Salsabila

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.