HEADLINE

Latest Post
Loading...

30 May 2017

Ramadhan versi ahli hisab



Farhan Zuhri Baihaqi (Az-Zuhri)

www.lpmalkalam.com - Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan keampunan didalamnya, tidak dapat kita pungkiri juga bahwa banyak versi dalam menjalankan Ramadhan yang Karim ini.  Salah satunya versi kaca mata ahli hisab, makna hisab disini bukanlah hisab penghitungan bulan atau metode penentuan awal Ramadhan atau Syawal, melainkan hisab bermakna “Merokok” lebih tepatnya ahli hisab adalah kata lain dari perokok.

Rokok sendiri jika kita berikan pengertian mempunyai penafsiran berbeda-beda, jika pengertian disampaikan oleh perokok itu sendiri maka rokok adalah konsumsi para pria jantan yang melahiran inspirasi atau ide, nah itulah pengertian jika ditanyakan kepada perokok, lain halnya jika pengertian tersebut ditanyakan kepada perokok pasif (tak merokok) bahkan ahli kesehatan, tentunya kita tau bahwa rokok juga merupakan zat yang sangat berbahaya dan membunuh, bahkan diiklan rokok itu sendiri tertera bahaya rokok.

Mari kita fokuskan pembicaran Ramadhan versi ahli hisab, Puasa mempunyai pengertian menahan diri dari yang membatalkan secara syara. Termasuk didalamnya menahan diri dari rokok. Dalam redaksi hadis bahkan dikatakan “Berpuasalah maka kamu akan sehat”. Sebuah kecenderungan selain menahan lapar dan dahaga juga bisa menyehatkan.

 

Dari penjelasan tersebut pastinya akan timbul pertanyaan, apa hubungannya bulan Ramadhan (puasa) dengan rokok?

 

Disini saya akan coba paparkan keunikan puasa dibulan suci Ramadhan berkaitan dengan perokok, tentunya dikawasan mayoritas Islam seperti di Seuramoe Mekkah (Aceh). Pertama, pastinya kesehatan akan sangat terjamin dan organ tubuh akan tersafety ketika perokok menahan rokok. Kedua, mengurangi polusi udara yang selama ini terus menggangu penglihatan dan kesehatan lebih-lebih ketika bercampur dengan asap sampah, knalpot atau asap-asap lainnya. Ketiga, kantong juga akan lebih aman ketika kita tidak membeli rokok tersebut dan pastinya banyak poin-poin lainnya yang bisa dipersepsikan. Lebih lanjut, Puasa berarti menahan diri dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, tentunya kita saksikan para perokok punya waktu untuk bisa menghisab sebelum terbitnya fajar dan setelah terbenamnya matahari.

 

Perlu saya luruskan, tulisan ini bukan berarti menafsirkan meniadakan rokok dibulan Ramadhan, tetapi bagaimana perokok aktif bisa hijrah menjadi perokok pasif dengan Ramadhan menjadi fokus tersebut. Dengan Definisi Puasa berarti menahan, kita juga bisa menahan diri tanpa merokok bahkan sebulan penuh.

 

Inilah mengapa Ramadhan menjadi jalan keluar untuk menjadi pribadi yang bertaqwa setelah puasa usai kita telah kembali ke fitrah (suci) termasuk dari rokok, karna dalam hukum agama itu sendiri para ulama Memvonis rokok makruh bahkan sampai haram karna bermudharat bagi ahli hisab dan bagi lingkungan.

Wallahualam.




Penulis :  Farhan Zuhri Baihaqi (Az-Zuhri)
Pegiat Bahasa dan Sastra Aceh


banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.