HEADLINE

Latest Post
Loading...

01 August 2022

Kampusku Bukan Kampus Impian

Oleh: Wida Zahara

Hidup terus berjalan, layaknya seorang muslim yang diwajibkan untuk menuntut ilmu hingga liang lahat. Namun, bagaimana jika tempat menuntut ilmu bukanlah tempat yang nyaman?Tidak mempunyai fasilitas yang memadai? Kotoran hewan dimana-mana, bahkan minimnya keamanan? Apakah bisa disebut dengan tempat menuntut ilmu? Bukannya tempat menuntut ilmu seharusnya lebih nyaman? Mempunyai fasilitas yang lengkap ataupun memadai?


Saya mewawancarai beberapa mahasiswa terkait beberapa masalah yang membuat mereka merasa kurang nyaman ketika jam belajar berlangsung. Hampir seluruh mahasiswa merespon dengan respon yang yang negatif. Saya tidak heran dengan respon mereka, karena saya pribadi pun merasa demikian. 


1. Kotoran hewan 

Kotoran hewan salah satu hal yang membuat mahasiswa merasa tidak nyaman. Dibalik itu semua, jika diperhatikan lebih luas, kampus kita menjadi spot foto-foto yang sedang digemari di kalangan masyarakat. Otomatis banyak yang datang berkunjung setiap harinya. Namun bagaimana pendapat mereka tentang kotoran hewan yang mengganggu? Apakah tidak menjadi perbincangan di luar sana?


2. Susahnya akses wifi 

Kampus kita memiliki luas seperti kampus impian lainnya. Dengan hutan yang masih asri terjaga dan bukit-bukit yang membuat kampus kita sedikit berbeda dengan kampus lainnya. Dengan sebab demikian, mahasiswa sulit menemukan jaringan untuk belajar mengajar. Sedangkan 50% pembelajaran diakses melalui internet. Namun yang terjadi, banyak mahasiswa yang tidak bisa mengakses internet mereka dengan kuota pribadi karena susahnya sinyal bahkan wifi yang susah di akses di beberapa lantai. Bukankah hal ini dapat menjadi penghambat dalam belajar?


3. Panasnya ruang kelas di siang hari 

Ruang kelas dengan kipas angin yang berfungsi dengan baik menjadi rebutan setiap harinya. Apalagi jika ruangan tersebut tidak dihuni. Setiap ruangan memang mempunyai fasilitas kipas angin, namun tidak semua berfungsi dengan baik. Banyak siswa yang mengeluh akan hal ini, namun belum ada respon dan perbaikan yang dilakukan. Miris sekali bukan? 


4. Minimnya keamanan

Beberapa waktu lalu, sebuah sepeda motor milik seorang mahasiswa hilang. Hal tersebut menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa itu sendiri, dan membuat banyak mahasiswa menjadi was-was akan hal tersebut. Namun, yang menjadi pertanyaan terbesar beberapa mahasiswa adalah, mengapa tidak diperkuat keamanan di lingkungan kampus, khususnya parkiran? Satpam memang ada, tapi satpam juga manusia yang tidak sanggup menghafal seluruh motor milik mahasiswa. Seharusnya pihak kampus bisa memberikan alternatif seperti memasang CCTV di tempat terbuka agar satpam bisa terbantu ketika menjaga keamanan. Dan jika ada barang yang hilang, pihak satpam pun bisa mengeceknya melalui CCTV. Dan ada baiknya dibangun pagar agar menjadi pembatas antara lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat. Dengan adanya pagar hewan peliharaan dan keamanan pun sedikit terjamin keamanannya. 


5. Rasis

Masih banyak mahasiswa yang mempunyai sifat rasis yang sangat tinggi. Padahal mereka tahu, bahwa 50% bahkan lebih dari mahasiswa yang ada di IAIN Lhokseumawe adalah mahasiswa dari luar daerah. Masih patutkah rasisme di kampus tercinta kita? Padahal dosen selalu mengingatkan hal tersebut, namun masih ada beberapa oknum yang tidak peduli dan terus menumbuhkan rasa rasisme di hati mahasiswa yang lain. Sungguh disayangkan IAIN yang disebut kampus peradaban islam, masih memiliki sifat rasisme di dalamnya.


Sebaiknya beberapa hal atas bisa diatasi dengan segera. Agar kalangan mahasiswa dan masyarakat yang berkunjung dapat memberikan respon yang positif. Dengan respon positif, IAIN Lhokseumawe baru bisa disebut dengan kampus peradaban. Namun jika hal tersebut tidak segera diatasi, saya tidak yakin kampus kita bisa menjadi kampus peradaban bahkan kampus impian masyarakat luas. Gedung yang tinggi tidak menjamin kampus kita menjadi kampus impian. Tapi lingkungan yang bersih dan nyaman bisa menjadikan kampus menjadi kampus impian, masyarakat luas.



Penulis merupakan mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris Semester 7

Editor: Redaksi




 

banner
Previous Post
Next Post

1 comment:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.