HEADLINE

Latest Post
Loading...

09 December 2023

Biografi KH. Murtadlo Amin, Ulama Falak yang Mumpuni dalam Bidangnya

 
Foto: ponpesgasek.id
www.lpmalkalam.com - K.H, Murtadlo Amin merupakan salah seorang sosok ilmuwan yang gencar dalam menuntut ilmu, pemikirannya cemerlang, solutif dalam menyelesaikan segala aspek permasalahan yg muncul, sosok yang tenang namun pasti ini sangat mudah bergaul dan popular dikalangan masyarakat, bicaranya yang santun dan murah senyum, sehingga mudah berbaur dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Memiliki gaya hidup moderat, harmoni, dan menjunjung sikap toleransi antar sesama juga merupakan bagian dari dirinya. Komitmen yg selalu dipegang teguh oleh beliau ialah tidak ingin memiliki permasalahan dengan keluarga,teman, maupun orang lain. 

Kiai Murtadlo lahir di Lamongan, pada 8 Mei 1966. dan tutup usia pada hari Kamis 13 Agustus 2020 pukul 13.05 WIB di sebuah rumah sakit di Kepanjen Malang. Setelah sempat dirawat selama satu malam. Kiai Murtadlo tutup usia pada usia 54 tahun dengan meninggalkan seorang istri dan dua orang putra.

Tidak banyak yang tahu, masa kecil Kiai Murtadlo ternyata penuh dengan warna. Mulai dari kepolosannya, kegemarannya dalam bermain layang-layang. 

Sehingga para santri, cukup mengelus dada ketika tahu begitu istimewanya Kiai Murtadlo inu, namun saat jasadnya telah tiada kehilangan begitu berat terasa. Pendidikan dasarnya dimulai di SDN Ngambeg, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan dan MI Ma’arif Al-Hidayah, Padengan Ploso. Beliau bersekolah di dua tempat dalam satu waktu, pagi hari di SDN dan sore hari di MI.

Jenjang pendidikan menengah pertama Kiai Murtadlo diselesaikan di MTs Ma’arif NU, Sukodadi Lamongan pada tahun 1982. Selepas itu beliau hijrah ke Malang untuk melakukan pengembaraan ilmunya di Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) Gading, di bawah asuhan K.H. Abdurrachim Amrullah Yahya, K.H, Baidlowi Muslich, Abdurrohman Yahya, dan K.H. Ahmad Arif Yahya.

Di PPMH Gading, para santri diberikan izin untuk menjalankan pendidikan formal di luar pesantren. Melihat peluang tersebut, beliau bersekolah di PGAN Jl. Bandung. Sesuai tujuan primer, beliau hijrah ke Malang untuk menimba ilmu agama, sepulang dari sekolah beliau langsung menghabiskan waktunya dengan mendalami ilmu agama di PPMH.

Pada masa muda, waktu yang dihabiskan hanya untuk belajar, kesenangan yang dirasakan cukup pekat ketika mendapatkan ilmu baru yang belum dipelajari sebelumnya, mulai dari remaja hingga lulus kuliah. Tidak terhitung banyak sekali rentetan prestasi yang menyertai. Bisa dibilang, beliau adalah paket komplit dari sosok kiai. Sampai ada yang mengatakan, “Kiai Murtadlo itu bagaikan manusia tanpa noda. Dari muda kalau mengenang beliau itu yang diingat hanya tentang kebaikannya saja”. Perjuangan menuntut ilmu dan mengamalkannya juga luar biasa. Kata-kata motivasi meningkatkan antusiasme kepada siapapun yg mendengarkan lontaran yang disampaikan dalam suatu kesempatan.

Jabatan beliau pada saat itu salah satunya menjadi Direktur Pesantren Ainul Yakin Universitas Islam Malang (Unisma), tidak hanya itu beliau juga salah satu pengasuh PP Sabilurrosyad Gasek bersama KH Marzuki Mustamar, dan KH Ahmad.

Bidang khusus yang didalami yaitu ilmu falak. Beliau juga menulis buku dalam bidang ilmu falak praktis, dan juga mengajar ilmu hisab dan lain sebagainya. Ulama satu ini piawai sekali dalam pemahaman ilmu falak, yang mempelajari bagaimana lintasan benda-benda langit seperti bulan, matahari, dan bintang untuk menentukan waktu-waktu di permukaan bumi.

Berkaitan keahlian dan pengetahuan beliau mengenai kajian ilmu falak. Kiai Murtadlo mumpuni ilmu tersebut di PPMH Gading. Pertama kali belajar dasar-dasar ilmu falak, beliau merasa tidak tertarik. Akan tetapi, setelah diberi  kesempatan ikut pelatihan atas arahan dari masyayikh, akhirnya beliau pun merasa tertarik dengan ilmu falak. Berkat keistiqamahan dan keuletannya dalam mempelajari ilmu falak, Kiai Murtadlo pernah cukup lama dipercaya menjadi anggota Badan Hisab dan Ru’yah (BHR) Kemenag Jawa Timur dan jajaran Ketua Lajnah Falaqiyah Jawa Timur. Selain aktif di BHR beliau juga aktif mengajar mata kuliah Ilmu Falak di Fakultas Syariah UIN Maliki Malang.

Agar senantiasa dapat mengenang sosok luar biasa ini diciptakanlah Buku Ulama Falak yang berjudul "Biografi KH Moh Murtadlo Amin" yang disusun oleh 18 santri Pondok Pesantren Sabilurrosyad dengan mencantumkan 70 narasumber dari berbagai daerah. Namun, konsentrasi penelitiannya tetap di empat tempat, yaitu Lamongan, Gading, Unisma, dan Gasek. Kata demi kata ditata dengan penuh kehati-hatian dalam kurun waktu sekitar 7 bulan 29 hari untuk meminimalisir kesalahan dalam kepenulisan. Naskah juga telah ditashih berulang kali sebelum dirilis, baik dari keluarga Lamongan, maupun dari keluarga daerah lainnya. 

Tak tertinggal, saat-saat terakhir sebelum beliau ingin dikebumikan juga telah direkam melalui para narasumber utama yang langsung berinteraksi dengan almarhum, cerita-cerita itu kami bagikan untuk dapat menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa "Niat ialah kunci utama bagi setiap orang yang ingin mencapai sesuatu."

Tentang perjuangannya, sahabat-sahabat dekat almarhum juga tidak mau ketinggalan. Saat dihubungi, mereka begitu antusias menceritakan sosoknya, kenangan-kenangan bersamanya, dan teladan-teladan yang diajarkannya. Menceritakan beliau merupakan kebahagiaan tersendiri, mempunyai kenangan bersama kiai  bagai anugerah yg patut untuk disyukuri. Ada sebuah kebanggaan di dalamnya. Masing-masing punya kenangan yang khas dan membekas di relung hati terdalam.


Oleh: Raisa Salsabila

Editor: Redaksi

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.