HEADLINE

Latest Post
Loading...

05 February 2025

Kenalkan Beasiswa Bank Indonesia, GenBi Komisariat IAIN Lhokseumawe Gelar GenBi Talk 3.0

 

Foto: Qurrata A'yuni 

www.lpmalkalam.com- GenBi Komisariat IAIN Lhokseumawe selenggarakan GenBi Talk 3.0 bertajuk "Get to Know Beasiswa Bank Indonesia" pada Rabu (5/2/2025) pukul 08.30 s.d. 12.30 WIB bertempat di Aula Biro IAIN Lhokseumawe. Peserta GenBi Talk 3.0 mencapai 150 mahasiswa aktif IAIN Lhokseumawe dengan latar belakang jurusan yang berbeda-beda. Kegiatan ini turut mengundang Rektor IAIN Lhokseumawe beserta jajarannya dan perwakilan KPw BI Lhokseumawe. 

Fauzi Zakaria, Manajer Unit Data Statistik dan Kehumasan KPw BI Lhokseumawe dalam kata sambutannya menyampaikan beberapa hal mengenai beasiswa Bank Indonesia, salah satunya adalah alasan mengapa Bank Indonesia memberikan beasiswa kepada generasi muda Indonesia dalam hal pendidikan. "Tentu karena kualitas generasi muda akan menjadi faktor penentu peradaban dan kemajuan suatu bangsa. Jika generasi muda terdidik dan memiliki pengetahuan yang bagus, tentu akan menjadi modal untuk berinovasi dan maju sehingga dapat bersaing dengan negara lain," tuturnya. 

Sesuai dengan tiga pilar utama GenBi yakni sebagai frontliner, change agent, dan future leader, Fauzi turut menambahkan, "Penerima beasiswa Bank Indonesia tidak hanya memperoleh bantuan pendidikan, tetapi juga pelatihan dan binaan agar menjadi garda terdepan dalam perekonomian bangsa."

Foto: Qurrata A'yuni 

Ucapan terima kasih turut dihaturkan oleh Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag., kepada Bank Indonesia yang telah memberikan atensi khusus perihal beasiswa dan program lainnya yang telah terlaksana, seperti pojok baca di perpustakaan IAIN Lhokseumawe. Beliau juga menjelaskan 4 kalimat yang menjadi kunci dalam mars GenBi, yakni meningkatkan kompetensi, meningkatkan inovasi, mencetak pemimpin religius dan tangguh, serta mencetak generasi yang mengabdi.

Pembukaan GenBi Talk 3.0 secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Lhokseumawe. Dalam hal ini, GenBi Talk 3.0 terbagi menjadi dua sesi; sesi pertama membahas Kebanksentralan oleh Puji Wulan Dari, dan sesi kedua membahas Tips & Trick Lolos Beasiswa Bank Indonesia, Sharing Session "Siap Jadi GenBi" oleh Muhammad Fauzan, Nirwana Zakia, Putri Maulida, dan Dinda Salsabilla. Tak hanya pemberian materi, pemutaran video penampilan bakat yang dimiliki oleh anggota GenBi Komisariat IAIN Lhokseumawe turut dilakukan. 

Foto: Qurrata A'yuni 

Penyampaian materi Kebanksentralan pada sesi pertama dikupas tuntas oleh Puji Wulan Dari selaku Ketua Umum GenBi Komisariat IAIN Lhokseumawe, mulai dari pengertian bank sentral, tugas dan wewenang bank sentral, 7 area utama tugas bank sentral, hingga sistem pembayaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Panitia GenBi Talk 3.0 juga memberikan games kepada peserta berupa Kahoot dengan pertanyaan berdasarkan penjelasan Kebanksentralan sebelumnya. 

Sesi kedua berjalan dengan penuh semangat. Pembahasan mengenai Tips & Trick Lolos Beasiswa Bank Indonesia kerap dijelaskan oleh keempat pemateri yang berpengalaman menjadi penerima beasiswa Bank Indonesia. Pemateri menyampaikan tahapan seleksi penerima beasiswa Bank Indonesia, seperti seleksi administrasi dan tahap wawancara. Kesalahan yang harus dihindari turut disampaikan guna membantu dan mendorong calon pendaftar beasiswa Bank Indonesia melakukan yang terbaik dan lolos menjadi penerima beasiswa Bank Indonesia. Sesi tanya jawab juga diberikan kepada audiens untuk mengulik lebih dalam perihal beasiswa Bank Indonesia. 

Tak berhenti di situ, panita GenBi Talk 3.0 juga menambah keseruan acara dengan memberikan kesempatan kepada 15 peserta yang beruntung untuk memainkan estafet QRIS di akhir acara.


Reporter: Alya Nadila

Editor: Redaksi 

08 November 2024

Pelantikan Anggota KPPS di Kecamatan Meurah Mulia

 

Foto: Alif Maulana (Magang)

www.lpmalkalam.com- Sebanyak 364 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari 50 gampong di Kecamatan Meurah Mulia Aceh Utara resmi dilantik hari ini. Acara pelantikan berlangsung di lapangan bola kaki meunasah mesjid setempat. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, (07/11/24).

Dalam acara ini, anggota KPPS yang dilantik juga mengambil sumpahnya untuk menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu 2024. Bapak Alkhiar selaku Ketua panitia menyampaikan pentingnya peran KPPS dalam menjaga proses pemungutan suara tetap berjalan dengan kompak, kemandirian, dan melayani masyarakat dengan baik.

“Pelantikan ini adalah langkah awal dari rangkaian persiapan kita dalam menyambut pilkada mendatang. Para anggota KPPS diharapkan dapat tampil secara adil dan bertanggung jawab demi terciptanya pemilu yang bersih dan damai,” ujar Alkhiar. 

Usai pelantikan, para anggota KPPS Panitia memberikan snack berupa kue dua buah dan air gelas satu. Para anggota KPPS berkomitmen untuk melaksanakan tugas dengan maksimal. Dengan persiapan yang matang ini, PPK Kecamatan Meurah Mulia optimis dapat menyukseskan pemilu yang aman, tertib, dan transparan sesuai harapan masyarakat.


Reporter: Alif  Maulana (Magang)

Editor: Redaksi

02 November 2024

LPM Al-Kalam Selenggarakan Pembukaan Kegiatan Kemah Jurnalistik 2024

Foto: Muhammad Syahru 

www.lpmalkalam.com-  LPM Al-Kalam, selenggarakan pembukaan kegiatan kemah jurnalistik perdana  yang berlangsung di Aula Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan  (FTIK) IAIN Lhokseumawe pada Jum’at, (1/11/2024).

Kegiatan ini merupakan acara  perdana yang diselenggarakan oleh Lembaga  Pers  Mahasiswa  Al-Kalam dengan  mengusung tema, “Memperkuat Kekeluargaan  Pers Mahasiswa Al-Kalam melalui Sinergi dan Kolaborasi".

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kru LPM Al-Kalam dan peserta magang LPM Al-Kalam 2024. Acara  ini turut menghadirkan ketua SEMA/DEMA IAIN Lhokseumawe, UKK/UKM, serta demisioner LPM Al-Kalam.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan serangkaian pembukaan, mulai dari pembacaan ayat suci Al-Quran, shalawat, dan lagu Indonesia Raya.  Acara  kemudian, dilanjutkan dengan laporan kegiatan oleh ketua panitia Mutia Wardani, kata sambutan dari pimpinan umum pers mahasiswa Al-Kalam Putri Azzahra Lubis, demisioner pers  mahasiswa LPM Al-Kalam, dan pembukaan acara oleh H. Akly, M.H. selaku kepala  Biro IAIN Lhokseumawe. 

"Kegiatan kemah jurnalistik ini merupakan kegiatan besar perdana dari LPM Al-Kalam yang bertema “ Memperkuat Kekeluargaan Pers Mahasiswa Al-Kalam Melalui Sinergi dan Kolaborasi," yang bertujuan untuk mempererat  kekeluargaan, bagaimana kerja sama yang baik untuk LPM Al-Kalam kedepannya, dan merupakan program kerja  dengan mengadakan pelatihan dan lomba online tingkat Nasional,” ungkap Putri Azzahra Lubis selaku pimpinan umum LPM Al-Kalam. Beliau juga mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh panitia yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.  

Salah satu demisioner LPM Al-Kalam yakni M. Ihsan S.Sos.i., M.A. Juga turut menceritakan bagaimana keadaan LPM Al-Kalam dimasa lalu dan perkembangan dimasa sekarang, “LPM Al-Kalam sudah berada di ujung tombak, yang mana dulu LPM Al-Kalam beranggotakan 5  orang, sekarang sudah berkembang, berkembangnya LPM Al-Kalam sekarang tidak luput dari peran mahasiswa."


Reporter: Lisa Ayu Lestari (Magang)

Editor: Redaksi 

01 November 2024

Sempat Ingin Dihapuskan, Reffhy Bahrizal Ceritakan Kilas Balik UKM LPM Al-Kalam

 

Foto: Muhammad Izzat Saputra 

www.lpmalkalam.com- Terkenal lahir sejak tahun 2005, pengurus dan kru LPM Al-Kalam saat ini masih bertanya-tanya bagaimana sejarah LPM Al-Kalam dari masa ke masa. Reffhy Bahrizal sebagai salah satu alumni sekaligus Pimpinan Redaksi LPM Al-Kalam tahun 2017 untuk menceritakan kilas balik LPM Al-Kalam Kegiatan Kemah Jurnalistik yang berlangsung di Aula Fakultas Tarinyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) pada Jumat, (1/11/2024). 

Reffhy memulai kilas baliknya dengan menampilkan sebuah slide power point presentation logo LPM Al-Kalam di tahun 2005 s.d. 2015 dengan nuansa hitam putih. Namun demikian, ia menegaskan bahwa sejarah LPM Al-Kalam pada tahun 2005 s.d. 2015 belum ditemukan, sehingga menjadi PR besar bagi seluruh pengurus, kru aktif, dan kru magang untuk mencari tahu lebih jauh terkait hal tersebut. 

Tiba di masa krisis LPM Al-Kalam tahun 2016, Reffhy menyampaikan bahwa Wakil Rektor III ingin membekukan LPM Al-Kalam melihat SDM yang ada saat itu hanya berkisar 3 s.d. 4 mahasiswa. Hal ini tak membuat SDM LPM Al-Kalam saat itu mundur, Muhammad, Indra, Musliadi dan Reffhy bersikeras menentang pembekuan UKM LPM Al-Kalam dengan menyetujui permintaan Wakil Rektor III untuk membuat sebuah buletin. 


Dalam merancang buletin tersebut, keempat kader LPM Al-Kalam melakukan perekrutan secara tak resmi dengan mencari SDM sebanyak-banyaknya dan melakukan PJTD (Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar). Hingga pada akhirnya, tanpa anggaran dan hanya memanfaatkan pengalaman yang belum matang, serta printer hasil pinjaman, sebuah buletin berhasil diterbitkan. Pertemuan kembali bersama Wakil Rektor III membuahkan hasil, LPM Al-Kalam kembali bangkit.


Di samping itu, pada tahun 2016 LPM Al-Kalam memiliki program-program yang akan dilaksanakan agar LPM Al-Kalam tetap hidup; yaitu membentuk susunan struktur baru, menetapkan visi dan misi, perubahan logo, melakukan upaya terobosan baru, menentukan warna atau identitas organisasi, rencana pembuatan baju dinas dan badge kerja, serta menilik sejarah dan menentukan tanggal terbentuknya LPM Al-Kalam. 


Reffhy dalam penyampaian kilas balik penentuan tanggal terbentuknya LPM Al-Kalam mengatakan, "Saat itu kami tidak tahu kapan terbentuknya LPM Al-Kalam. Namun, kami sempat bertanya dengan alumni sebelumnya dan mereka mengatakan di tahun 2005, pertengahan bulan Mei. Sehingga, kami menentukan tanggal terbentuknya LPM Al-Kalam adalah 15 Mei 2005," tuturnya jelas. 

Foto: Muhammad Izzat Saputra 


Logo LPM Al-Kalam dengan nuansa kuning emas saat ini merupakan hasil ide dan karya para alumni LPM Al-Kalam saat itu. Ilustrasi pena yang menunjukkan tulisan dan toa yang mengharapkan organisasi tersebut terus menjadi penyuara.

Perihal pembuatan baju dinas bernuansa biru dongker dan logo kuning emas yang menjadi identitas bagi LPM Al-Kalam juga menjadi ketertarikan penuh bagi peserta Kemah Jurnalistik dalam mendengarkan paparan dari Reffhy. "Baju dinas yang kalian gunakan saat ini adalah baju yang kami desain dan kami tentukan warnanya saat itu. Baju itu merupakan inspirasi dari kru Net TV. Kami mencoba memodifikasi dengan membuat bajunya berwarna biru dongker dan mendesain jahitan putih di setiap pinggir jahitan," ucapnya yang dihadiahi tepuk tangan oleh seluruh peserta. 

Menariknya lagi, slogan "Rakan Meutuah" merupakan slogan yang lahir di masa setelah LPM Al-Kalam kembali bangkit. Slogan tersebut lahir dari Aulia Rahmat, alumni LPM Al-Kalam yang saat itu sering menggunakan slogan tersebut sebagai sapaan bagi pembaca dan peminat berita LPM Al-Kalam. 

Reffhy menyampaikan bahwa alumni LPM Al-Kalam tak sedikit yang berprofesi sebagai seorang jurnalis atau berprofesi sebagai non-jurnalis, tetapi tekun dalam menangani media massa sebagai jurnalis. Ia juga menegaskan bahwa LPM Al-Kalam tidak serta merta hanya belajar menjadi seorang jurnalis. "Di LPM Al-Kalam tidak hanya belajar jurnalis, tetapi bagaimana mengelola organisasi, belajar bagaimana menjadi organisatoris, dan memiliki pengalaman yang akan dibawa ke masa depan," ujarnya. 

Reffhy menyebutkan bahwa generasi LPM Al-Kalam saat ini merupakan hasil dari generasi sebelumnya. Meski kader generasi sebelumnya tak sehebat generasi sekarang, tapi berkat kerja keras dan bantuan mereka, LPM Al-Kalam masih bertahan dan terus berkembang hingga saat ini. 

Di akhir penyampaian materi, ia mengharapkan LPM Al-Kalam terus berkembang dengan penggunaan media website yang lebih menarik, serta sosial media yang terus aktif, dan pembuatan tabloid sekali atau dua kali dalam setahun, serta memikirkan bagaimana menarik peminat untuk menelusuri media LPM Al-Kalam. 


Reporter: Alya Nadila

Editor: Redaksi 

31 October 2024

UKM Lekisma Al-Furqan Selenggarakan Talk Show

Foto: Chaira Fitri (Magang)

www.lpmalkalam.com- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga KeIslaman Mahasiswa (Lekisma) Al-furqan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe selenggarakan kegiatan Talk Show di aula Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Pada Kamis, (31/10/2024).


Kegiatan ini mengusung tema "Menggali Potensi Dakwah Kampus untuk Mewujudkan Karakter Islami di Tengah Tantangan Global."
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dari IAIN saja, namun ada juga sebagian mahasiswa dari Kampus lain. Serta menghadirkan tiga pemateri yang hebat, yaitu Ustadz Taufikur Rahmi, S.E, M.Pd., ustaz Muhsin Almubarak, S.H.I., dan ustazah Nursiah Nurdin, S.Pd.

Foto: Chaira Fitri (Magang)

"Seyogianya, potensi dakwah itu bukan hanya dari kami kader-kader LEKISMA, tetapi pada setiap individu, karena mengingatkan dan mengajak kepada kebenaran adalah kewajiban bagi setiap Muslim," ujar Fachri Annur Umar, selaku ketua panitia.

"Jadi, harapan kami, dengan diselenggarakannya acara ini, dapat menjadi potensi dan motivasi untuk mahasiswa saling mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan," lanjutnya.



Reporter: Chaira Fitri (Magang)

Editor: Redaksi

Hukum Sebagai Senjata Politik, Siapa yang Diuntungkan?

Sumber: Pexels.com

www.lpmalkalam.com- Hukum adalah kumpulan peraturan yang dibuat oleh penguasa yang berwenang untuk mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Hukum bertujuan untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan stabilitas sosial. Hukum memiliki sifat memaksa dan mengandung sanksi bagi pelanggarnya. Hukum juga melindungi setiap individu dari penyalahgunaan kekuasaan. Hubungan antara hukum dan politik sangat erat dan saling ketergantungan, sehingga keduanya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan atau negara. 

Berbicara dengan sejarah perkembangan hukum dalam politik,  ketika Orde Baru berkuasa, politik hukum yang dijalankan pemerintah yaitu, hukum diarahkan untuk melegitimasi kekuasaan pemerintah, sebagai sarana untuk mendukung sektor ekonomi dan sebagai sarana untuk memfasilitasi proses rekayasa sosial. Hal ini dikarenakan pemerintah Orde Baru lebih mengutamakan bidang ekonomi dalam pembangunan. Perubahan terjadi ketika memasuki era reformasi yang menghendaki penataan kehidupan masyarakat di segala bidang. Semangat kebebasan dan keterbukaan (transparansi) menciptakan kondisi terkontrolnya langkah pemerintah untuk mendukung agenda reformasi termasuk bidang hukum. 

Namun saat ini Pernahkah kita  merasa bahwa hukum seringkali menjadi alat untuk mencapai tujuan politik tertentu? Alih-alih menjadi instrumen keadilan yang netral, hukum kerap kali dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu. Fenomena ini mengundang pertanyaan mendasar: siapa sebenarnya yang diuntungkan ketika hukum dijadikan sebagai alat politik?


Ketika hukum dijadikan sebagai alat politik, terdapat beberapa pihak yang cenderung diuntungkan:


1. Elite Politik:

Perlindungan Kekuasaan: Kelompok yang berkuasa seringkali menggunakan hukum untuk mempertahankan posisinya, menyingkirkan lawan politik, dan membungkam kritik.

Pembentukan Narasi: Hukum dapat dimanfaatkan untuk membentuk narasi yang menguntungkan kelompok penguasa dan menjustifikasi tindakan-tindakan yang kontroversial.

2. Kelompok Ekonomi Kuat Pengaturan Regulasi: Korporasi besar dan oligarki seringkali menggunakan pengaruh mereka untuk membentuk peraturan yang menguntungkan bisnis mereka.

Pembatasan Persaingan: Hukum dapat digunakan untuk membatasi persaingan dan melindungi monopoli.

3. Kelompok Tertentu: Perlindungan Identitas: Kelompok minoritas atau mayoritas yang merasa terancam dapat memanfaatkan hukum untuk melindungi kepentingan mereka.

Diskriminasi: Sayangnya, hukum juga bisa digunakan untuk mendiskriminasi kelompok tertentu berdasarkan ras, agama, atau orientasi seksual.


kesimpulan:

Ketika hukum dijadikan sebagai alat politik, yang paling dirugikan adalah masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu terus mengawasi dan memperjuangkan agar hukum senantiasa digunakan untuk menegakkan keadilan dan melindungi hak-hak semua warga negara. Penting untuk diingat bahwa hukum seharusnya menjadi instrumen untuk menegakkan keadilan dan melindungi hak-hak warga negara. Ketika hukum disalahgunakan untuk tujuan politik, maka keadilan akan terancam. Akan banyak sekali pihak pihak yang akan di untungkan, keadilan tidak akan berjalan lagi sesuai makna dari pancasila.



Oleh: Lisa Ayu Lestari (Magang)

Editor: Redaksi

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.